Studi komparatif terhadap tindak pidana begal menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i

Susiyanti, Weni (2022) Studi komparatif terhadap tindak pidana begal menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1702026024_Weni_Susiyanti] Text (Skripsi_1702026024_Weni_Susiyanti)
Skripsi_1702026024_Weni_Susiyanti.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Tindak pidana begal (ḥirābah) adalah salah satu tindak pidana yang diancam dengan hukuman (ḥadd). Beberapa ketentuan pidana ḥirābah oleh Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’I menunjukkan perbedaan pendapat yang dapat mempengaruhi aspek pertanggungjawaban pidana kejahatan ḥirābah. Misalnya tentang tempat ḥirābah, status hukum pelaku ḥirābah yang terdiri dari beberapa orang yang bersekongkol, dan status hukum perempuan pelaku ḥirābah. Untuk dapat memahami dua pemikiran Imam tersebut, diperlukan adanya pemahaman secara mendalam tentang bagaimana metode penetapan hukum dari kedua Imam tersebut.
Berangkat dari masalah diatas, maka rumusan masalah dalam skripsi adalah: 1) Bagaimana istinbath hukum Imam Abu> H}ani>fah dan Imam Sya>fi’i tentang tindak pidana begal? 2) Bagaimana analisis komparatif menurut Imam Abu> H}ani>fah dan Imam Sya>fi’i tentang tindak pidana begal?
Jenis penilitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reseach). Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder sebagai bahan untuk melakukan analisis dan menggunakan studi dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Metode analisis data yang digunakan adalah diskriptif-analitik dan komparatif.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Imam Abu Hanifah maupun Imam Syafi’I mendasarkan pendapatnya mengenai tindak pidana ḥirābah adalah berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 33, tetapi di dalam ayat tersebut terdapat keumuman lafadz sehingga dalam menafsirkannya Imam Abu Hanifah menggunakan ijtihad bil ra’yi yang mana akal lebih dipentingkan dalam proses pengambilan hukum daripada hadist. Sedangkan Imam Syafi’I apabila tidak menemukan jawabannya dalam ayat Al-Qur’an itu sendiri beliau kemudian beristinbath menggunakan dasar hadist. Perbedaan istinbath ini pada akhirnya akhirnya menghasilkan ketentuan hukum yang berbeda pula.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Ḥirābah; Begal; Isytirāk; Hukuman; Tindak Pidana; Imam Abu Hanifah; Imam Syafii
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.272 Islam and politics, fundamentalism
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam
Depositing User: Vania Syifaul
Date Deposited: 17 Oct 2022 02:30
Last Modified: 17 Oct 2022 02:30
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17361

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics