Sistem keuneunong dalam tradisi penanggalan masyarakat Aceh

Rahmalia, Rahmalia (2022) Sistem keuneunong dalam tradisi penanggalan masyarakat Aceh. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1702046015_Rahmalia] Text (Skripsi_1702046015_Rahmalia)
Skripsi_1702046015_Rahmalia.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

Nanggroe Aceh, provinsi di ujung Sumatra yang begitu kental dengan Islam, adat istiadat, keanekaragaman suku,dan bahasa. Kebudayaan Aceh sangat kompleks dalam berbagai aspek, termasuk dalam aspek penanggalan dan prakiraan cuaca. Para indatu (nenek moyang) membekali kita dengan sistem keuneunong yang amat berguna untuk penentuan hari baik. Keuneunong berasal dari kata Keunong yang berarti kena, mengenai, bertemu, atau menyentuh. Dikatakan kena atau mengenai artinya posisi bulan dan bintang Scorpio terletak pada posisi yang sama atau sejajar. Bintang Scorpio dalam Bahasa Aceh di sebut sebagai Bintang Kala.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana penerapan sistem keuneuneng pada masyarakat Aceh, 2) Apakah sistem keuneunong tetap akurat sebagai acuan para petani, nelayan, dan seluruh masyarakat Aceh hingga saat ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang bertujuan mengurai secara mendalam tentang sistem Keuneunong dalam tradisi penanggalan tradisional masyarakat Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang dilakukan dengan menelaah bahan-bahan pustaka yang terkait. Pada penelitian ini akan digunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. Sumber data primer berupa data yang didapat langsung dari Manuskrip Aceh yang di tulis pada tahun 1313 H, yang diarsipkan oleh Pedir Museum Aceh. Data sekunder didapat dari buku karangan C. Snouck Hurgronje, data juga didapat langsung dari instansi terkait yaitu dari Majelis Adat Aceh (MAA), Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh, selain itu juga disajikan data hasil dari wawancara langsung dengan para pengamat budaya, Keujreun Blang dan Panglima Laot yang paham betul menegenai sistem keuneunong.
Hasil dari penelitian ini yaitu : Pertama, sistem keuneunong masih digunakan oleh masyarakat Aceh hingga saat ini, para petani baik yang masih tadah hujan maupun yang sudah ada irigasi menggunaannya untuk menentukan waktu tanam, para nelayan menggunakannya untuk melihat perkiraan angin dan badai saat ingin pergi melaut, dan masyarakat umum juga masih menggunakan sistem tersebut sebagai kalender prakiraan musim. Kedua, Secara umum pola keuneunong jika dibandingkan dengan cuaca di tahun 2021 masih cocok kecuali pada dua bulan, curah hujan dan anginnya cocok dengan perkiraan keuneunong. Pergeseran antara 0 s/d 2 bulan masih dalam batas yang wajar terhadap akurasi sistem keuneunong, karena pengaruh unsur-unsur gangguan dan anomali cuaca. Maka untuk tahun 2021 akurasi dari keuneunong adalah 83%. Ini menunjukkan keuneunong terbukti masih relevant dengan kondisi cuaca saat ini sehingga masih dapat digunakan untuk saat ini dan tahun-tahun mendatang.
keuneunong, luwaih blang , khanduri blang, curah hujan, Keujreun Blang, Panglima Laot.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Keuneunong; Luwaih blang; khanduri blang; Curah hujan; Keujreun Blang; Panglima Laot;
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Erica Visiyam
Date Deposited: 24 Oct 2022 08:20
Last Modified: 24 Oct 2022 08:23
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17418

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics