Jahe dalam Al-Qur'an : tinjauan tafsir sains

Aliyah, Semi (2022) Jahe dalam Al-Qur'an : tinjauan tafsir sains. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1504026126_Semi_Aliyah_Lengkap] Text (Skripsi_1504026126_Semi_Aliyah_Lengkap)
Skripsi_1504026126_Semi_Aliyah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Sekripsi ini membahas tentang jahe dalam surat Al-Insan 17. Jahe merupakan tumbuhan yang meliliki banyak manfaatnya bagi kesehatan. Dalam bahasa latinnya jahe (zingiber officiale) yaitu tanaman rimpang yang berbatang semu yang sejak lama dikenal sebagai obat tradisional dan bahan dapur serta sebagai campuran makanan. kalau dalam bahasa Arab jahe (zanjabil), yaitu tanaman obat yang rasanya pedas dan menyegarkan ditenggorokan. Jahe banyak sekali manfaatnya bagi tubuh dan kesehatan karena didalam setiap rimpang jahe memiliki kandungan kimia yang bekerja baik untuk mengobati dan meredakan nyeri pada penyakit. Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan penelitian pustaka (library research), dengan menggunakan tafsir ilmi, al-Qur’an dan kajian sains modern, adapun dalam penulisan menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Thanthawi Jawhari, Fakhruddin Ar-Razi, dan Kementrian Agama RI. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa tafsir ilmi adalah tafsir yang membahas keilmuan atau pengetahuan untuk menjelaskan lafadz-lafadz al-Qur’an untuk mengetahui suatu petunjuk-petunjuk, hukum baik yang sendiri maupun yang tersusun dan makna-makna yang terdapat didalam ayat tersebut.
Hasil penelitian ini menyatakan yang dikemukakan persamaan antara mufassir satu dengan mufassir lainnya mengenai jahe. Pertama, penafsiran surat Al-Insan ayat 17, hal ini menunjukkan bahwa “Didalam surga itu mereka di berikan minum segelas (miniman) yang campurannya adalah jahe”,. Di ayat ini jahe adalah minuman yang sangat digemari banyak orang, bagi orang yang bertakwa dan mengerjakan kebaikan akan di berikan minuman jahe. Jahe itu rasanya pedas, manis dan segar serta baik buat kesehatan. Rasa jahe yang bisa menghangatkan bagi tubuh serta banyak digemari orang-ornag dahulu memanfaatkan jahe sebagi bahan dapur dan minuman, makanan dalam kesehariannya karena juga mudah didapatkan. Kedua, Jahe adalah tubuhan yang banyak digunakan sejak lama serta banyak digunakan sebagai bahan masakan dan obat-obat tradisional. Jahe terdapat kandungan kimia yang baik, diantaranya minyak atsiri, gingerol, dan oleorasin yang memberikan rasa pahit dan pedas. Minyak atsiri biasanya di buat obat batuk, mulas, meredakan mual, nyeri, rematik, diabetes militus, meredakan asam lambung, batuk, pilek, lemah sahwat, tumor, pusing, melancarkan ASI dan bisa mengobati kangker. Ketiga, korelasi anatara mufassir dan sains dalam menjelaskan jahe adalah dari tiga mufassir itu juga menjelaskan sama bahwa jahe itu baik untuk dikonsumsi dan baik buat kesehatan tubuh. Hubungan al-Qur’an dan sains sangatlah bagus untuk sebuah penelitian ilmiah karena keduanya berkesinambungan mendialogkan ilmu Qur’an dan sains dan diimplementasikan dalam kehidupan. Adanya keduanya itu bisa membuat orang paham dalam mentelaah ilmu al-Qur’an dan sains serta mensyukuri nikmat yang telah Allah ciptakan di dunia ini. Yang banyak sekali manfaat bagi kita.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tafsir ilmy; Sains; Jahe
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Putri Ayu Novita
Date Deposited: 25 Oct 2022 05:09
Last Modified: 25 Oct 2022 05:09
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17508

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics