Tiga kegelapan dalam rahim ibu : studi komparatif penafsiran Zaghlul an-Najjar dan Penafsiran Ibnu Katsir dalam QS. Az Zumar Ayat 6

Maghfiroh, Aini (2022) Tiga kegelapan dalam rahim ibu : studi komparatif penafsiran Zaghlul an-Najjar dan Penafsiran Ibnu Katsir dalam QS. Az Zumar Ayat 6. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1504026157_Aini_Maghfiroh_Lengkap] Text (Skripsi_1504026157_Aini_Maghfiroh_Lengkap)
Skripsi_1504026157_Aini_Maghfiroh.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Dalam al-Qur’an terdapat ayat yang merujuk kepada fenomena alam atau biasa disebut al ayat al kauniyah, diantaranya adalah tiga kegelapan dalam rahim ibu dalam surah az Zumar ayat 6. Terdapat perbedaan pendapat mengenai tiga kegelapan dalam rahim ibu dikalangan para mufassir. Zaghlul an-Najjar menafsirkan ayat “tiga fase kegelapan” dengan sangat rinci seperti kegelapan selaput (membran) yaitu; amnion, chorion dan decidua. Dan ini berbeda dengan pendapat Ibnu Katsir adalah kegelapan rahim, kegelapan plasenta dan kegelapan perut.
Peneliti memfokuskan penelitian pada: Bagaimana Penafsiran Zaghlul an-Najjar dan penafsiran Ibnu al-Katsir Tiga Kegelapan dalam Rahim Ibu di dalam QS. Az-Zumar Ayat 6? Bagaimana Perbedaan dan Persamaannya? Relevansi pada zaman sekarang?
Penelitian yang dilakukan ini bersifat Library Research (penelitian kepustakaan). Adapun data yang disajikan guna melengkapi data-data valid skripsi ini berasal dari bahan-bahan yang tertulis. Adapun metode yang digunakan penulis gunakan adalah: metode Komparatif, yaitu metode yang bisa digunakan dengan cara membandingkan antara data satu dengan data yang lainnya kemudian mendapat kesimpulan. Sumber data yang digunakan diperoleh dari Tafsir Zaghlul an-Najjar dan Tafsir Ibnu Katsir dan kepustakaan yang terkait dengan judul skripsi ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Zaghlul an-Najjar menjelaskan yang berkaitan dengan firman Allah swt, “di dalam tiga kegelapan”. a) kegelapan selaput (membran) yaitu; amnion, chorion dan decidua. b) kegelapan dinding rahim, yang terdiri dari tiga lapisan. c) kegelapan terletak di tengah-tengah rongga yang total ditutupi badan yang terdiri dari perut dan punggung, sedangkan Ibnu Katsir adalah kegelapan rahim, kegelapan plasenta dan kegelapan perut. Persamaan Substansi Penafsiran Zaghlul an-Najar dan Ibnu Katsir adalah Mereka hanya ada dua persamaan di dalam menafsirkan 3 kegelapan tersebut yaitu Kegelapan dinding rahim (rahim) dan kegelapan terletak di tengah-tengah rongga yang total ditutupi badan (perut). Perbedaan substansi Penafsiran Zaghlul an-Najjar dan Ibnu Katsir adalah Zaghlul an-Najjar menafsirkan kegelapan membran (selaput). Sedangkan Ibnu Katsir menafsirkan kegelapan plasenta (ari-ari). Relevansinya pada zaman sekarang para dokter modern ini setara dengan penafsirannya Zahlul an-Najjar, sehingga dapat dijadikan rujukan dari pada penafsiran Ibnu Katsir. Di antara penafsiran “tiga kegelapan” itu ialah kegelapan membran; amnion, chorion, dan decidua, kegelapan dinding rahim dan kegelapan terletak di tengah-tengah rongga yang total ditutupi badan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tiga kegelapan; Tafsir Zaghlul an-Najar; Tafsir Ibnu Katsir
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Putri Ayu Novita
Date Deposited: 25 Oct 2022 08:47
Last Modified: 25 Oct 2022 08:47
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17537

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics