Kebahagiaan menjadi hal yang sangat diharapkan dalam kehidupan ini, oleh karenanya kebahagiaan menjadi begitu berharga, hal itulah yang membuat setiap manusia akan terus berusaha untuk menemukan jalan kebahagiaan tersebut. Salah satu pemikir Islam dunia yang berfokus pada permasalahan kebahagiaan adalah Imam al-Ghazali. Beliau mendasarkan konsep kebahagiaan pada pengalaman intelektual serta spiritualnya, yang didominasi oleh ajaran sufistik.
Seperti halnya Imam al-Ghazali, M. Quraish Shihab yang merupakan cendikiawan muslim Indonesia juga membahas tentang kebahagiaan dalam beberapa karyanya. Dimana konsep kebahagiaan M. Quraish Shihab juga berdasar pada pengalaman intelektual serta spiritualnya. Imam al-Ghazali dan M. Quraish Shihab merpakan ulama-ulama besar yang hidup di abad yang berbeda, tentunya hal tersebut sangat mempengaruhi pandang atau cara berpikir, khususnya dalam hal mencapai kebahagiaan.
Penelitian ini merupakan upaya untuk menemukan keunikan pandangan antara Imam al-Ghazali dan M. Quraish Shihab, mulai dari persamaan dan perbedaan keduanya dalam memaknai kebahagiaan.
Penelitian ini dikategorikan kedalam penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian kepustakaan (library research).
Walaupun Imam al-Ghazali dan M. Quraish Shihab memiliki perjalanan intelektual serta beberapa pandangan yang berbeda, tetapi keduanya memiliki persamaan pemikiran yang cukup banyak. Hal ini dapat dilihat dari kedua tokoh yang memiliki pandangan yang sama terhadap fenomena kebahagiaan, yaitu menjadikan Allah sebagai tujuan untuk dapat meraih serta merasakan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.