Zakat adalah ibadah maliyah ijtimai’iyah (ibadah yang berkaitan dengan ekonomi dan kemasyarakatan) yang memiliki posisi sangat penting, strategis, dan menentukan, baik dilihat dari hukum Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Dengan demikian, maka pengelolaan zakat yang baik mutlak diperlukan.
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui efektifitas BAZ dalam pengelolaan Zakat di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang dan bagaimana problematika BAZ dalam pengelolaan zakat di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara pada ketua dan pengurus BAZ Ngaliyan. Dokumentasi yaitu mengumpulkan dan menelusuri buku-buku yang relevan dengan tema kajian. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi akan dijadikan sebagai sumber data sekunder, sedangkan data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara akan dijadikan sebagai data primer.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa, (1) sudah berjalan efektif, walaupun masih banyak kendala-kendala. karena kenyataan di lapangan masih banyak terdapat beberapa kekurangan, namun yang paling mendasar adalah sosialisasi. Oleh karena sosialisasi merupakan bagian dari pelaksanaan, yang mempunyai implikasi terhadap minat dan simpati masyarakat untuk menyalurkan zakatnya melalui BAZ. (2) Problematika yang dihadapi BAZ Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang mencakup beberapa hal. Dalam aspek perencanaan, diantaranya kurangnya tanggung jawab pengurus yang akan melakukan perencanaan tersebut, dan tidak adanya batasan waktu dan skala prioritas, dalam pengelolaan zakat supaya tercapainya pengelolaan yang efektif. Dalam aspek pengorganisasian, kurangnya kerja sama antar anggota baik dari pihak kecamatan sampai kelurahan. Dalam aspek pelaksanaan, kurangnya muzakki dikarenakan mereka sebagian besar sudah mempunyai tempat dalam penyaluran zakatnya, akibat kurang sosialisasi mengenai BAZ. Dalam aspek pengawasan, pengawasan yang dilakukan sudah baik walaupun belum sempurna. Seharusnya dari pihak pengawas, dalam melakukan pengawasan harus dari tingkat atas sampai bawah, yakni dari pengawasan anggota BAZ Kecamatan sampai UPZ-UPZ yang ada di kelurahan, rt/rw (masjid yang ditunjuk).