Hidup yang bermakna bagi penyandang tunanetra dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah proses penerimaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara penerimaan diri dengan kebermaknaan hidup pada penyandang tunanetra anggota Komunitas Sahabat Mata Semarang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya korelasi antara penerimaan diri dengan kebermaknaan hidup pada penyandang tunanetra anggota Komunitas Sahabat Mata Semarang. Populasi penelitian berjumlah 43 orang yang total keseluruhan dijadikan sampel penelitian dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian adalah skala penerimaan diri dan skala kebermaknaan hidup. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara penerimaan diri dengan kebermaknaan hidup pada penyandang tunanetra anggota Komunitas Sahabat Mata Semarang dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,408 yang berarti berada pada kategori sedang.