Makna simbolik tradisi punjungan : studi pada Desa Sunggingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur

Astuti, Ria (2022) Makna simbolik tradisi punjungan : studi pada Desa Sunggingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1806026028_Mira Selasih] Text (Skripsi_1806026028_Mira Selasih)
Skripsi_1806026028_Mira Selasih.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Punjungan merupakan sebuah tradisi dimana pada acara hajatan (pernikahan, khitanan, kelahiran) tuan rumah menyiapkan makanan yang diletakkan di dalam rantang untuk memunjung orang yang telah ditetapkan terdahulu. Tak lupa di dalam rantang tersebut terdapat selembar kertas yang bertuliskan undangan dari tuan rumah. Punjungan ini ditunjukkan kepada tokoh masyarakat, sesepuh, tokoh adat, kerabat dekat dan sanak saudara untuk mengharapkan kehadiran ke acara tersebut untuk meminta do’a restu.
Berdasarkan pengamatan penelitian, terkait dengan perbedaan isi dari punjungan tersebut menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pemaknaan simbol tersebut merupakan bagian dari karakteristik dalam tindakan sosial dan proses sosial. Tindakan yang dilakukan pada saat memberikan punjungan disampaikan melalui simbol- simbol yang memiliki makna baik sesuai pada makna tradisi punjungan. Makna bersifat intersubyektif karena dikembangkan secara individual, namun makna tersebut dihayati secara bersama, diterima, dan disetujui oleh masyarakat.
Kajian ini dilatarbelakangi oleh makna simbol yang terdapat pada tradisi punjungan oleh sebab itu tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui tentang: (1) Bagaimana pelaksanaan tradisi punjungan di Desa Sunggingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (2) Mengapa tradisi punjungan masih dilaksanakan di Desa Sunggingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan fenomenologi melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, data yang telah di peroleh kemudian di analisis secara fenomenologi dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dalam Makna Simbolik Tradisi Punjungan Di Desa Sunggingan, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (1) punjungan masih dilakukan sampai saat ini walaupun sudah di era modern tetapi masyarakat Desa Sunggingan tetap melaksanakan punjungan karena hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari melestarikan budaya leuhur (2) dengan adanya sebuah perkembangan dan perubahan terdapat perbedaan dalam memaknai arti dari sebuah punjungan yang diberikan. Ketika dalam memberi bantuan makanan pada acara pernikahan dalam suatu kepala keluarga menyumbang lebih dari satu orang. Hal ini dapat menjadikan sumbangan yang bernilai fantastis.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tradisi; Punjungan; Makna simbolik
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
300 Social sciences > 306 Culture and institutions
300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 394 General customs
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Erica Visiyam
Date Deposited: 21 Nov 2022 07:37
Last Modified: 21 Nov 2022 07:37
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/17941

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics