Konsep tasamuh dalam tradisi saparan di Desa Manggihan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang (analisis pesan dakwah)

Insani, Izati Choiroh (2020) Konsep tasamuh dalam tradisi saparan di Desa Manggihan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang (analisis pesan dakwah). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1601016059_IZATI] Text (SKRIPSI_1601016059_IZATI)
1601016059_Izati_Full Skripsi - Ani Izati c.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat suatu tradisi dan adat-istiadat yang berbeda-beda. Tradisi merupakan kebiasaan yang diwariskan dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Suatu tradisi biasanya mengandung serangkaian unsur kebiasaan yang dapat dijadikan pembelajaran dan pengetahuan. Kebiasaan-kebiasaan pada suatu tradisi akan memberikan dampak positif bagi masyarakat apabila diterapkan dengan baik dalam kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan tradisi, tentu ada ritual-ritual khusus yang biasa dilakukan oleh masyarakat setempat. Ritual tersebut mengandung makna serta pesan-pesan dakwah yang sampai sekarang masih dijalani oleh masyarakat tertentu. Salah satunya tradisi Saparan di Desa Manggihan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Tradisi Saparan ini bukan hanya sebagai wujud rasa syukur atau bukti hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta, namun tradisi Saparan bisa lebih mempererat silaturrahmi dan tasamuh (toleransi) antar masyarakat di desa Manggihan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimana konsep tasamuh dalam tradisi Saparan di Desa Manggihan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang?. 2) bagaimana analisis pesan dakwah dalam tradisi Saparan di Desa Manggihan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep tasamuh dalam tradisi Saparan dan menganalisis pesan dakwah dalam tradisi Saparan.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yaitu menggunakan model Miles dan Huberman yang terbagi dalam beberapa tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tradisi Saparan bermula sebagai merti desa yaitu sebuah ungkapan rasa syukur atas keberkahan dan kelimpahan yang telah diterima. Tradisi Saparan bertujuan sebagai wujud rasa syukur dan bagian dari cara mengenang jasa para leluhur, serta memperkuat semangat kekeluargaan dan persaudaraan. 2) pelaksanaan tradisi Saparan sifatnya berdiri sendiri untuk masing-masing dusun. Beberapa rangkaian acara yang dilakukan yaitu: bersih lingkungan, bersih makam (nyadran), selamatan desa (kenduri), menerima kedatangan para tamu di rumah masing-masing, dan hiburan pentas seni tradisional. 3) konsep tasamuh dalam tradisi Saparan di desa Manggihan meliputi: mengakui hak setiap orang, menghormati keyakinan orang lain, saling mengerti, dan agree in disagreement (setuju dalam perbedaan). 4) analisis pesan dakwah dalam tradisi Saparan di desa Manggihan meliputi pesan aqidah yaitu: beriman kepada Allah SWT, pesan syariah yaitu: bersedekah, dan pesan akhlak yaitu: gotong royong, tasamuh (toleransi), dan menjalin silaturrahmi.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tradisi Saparan; Tasamuh; Pesan Dakwah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Depositing User: Ukhtiya Zulfa
Date Deposited: 12 Dec 2022 06:44
Last Modified: 13 Dec 2022 03:06
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18379

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics