Hak asasi manusia menurut Muhammad Al-Ghazali : dalam kitab Nahwa Tafsīr Maudū’i Li Suwari al-Qur’ān al-Karīm (Analisis Wacana Kritis )

Yaqin, Muhammad Ainul (2022) Hak asasi manusia menurut Muhammad Al-Ghazali : dalam kitab Nahwa Tafsīr Maudū’i Li Suwari al-Qur’ān al-Karīm (Analisis Wacana Kritis ). Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_2004028003_Muhammad Ainul Yaqin_Lengkap] Text (Tesis_2004028003_Muhammad Ainul Yaqin_Lengkap)
2004028003_MUHAMMAD AINUL YAQIN_LENGKAP TUGAS AKHIR - Ainul Yaqin 08.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Kezaliman-kezaliman yang menimpa manusia pada masa lalu meninggalkan bekas dalam hati, sehingga mereka berusaha untuk melawannya, dan berharap tidak akan terjadi hal serupa pada masa depan. Realita yang terjadi, manusia mengalami kebiadaban dan kejahatan, hak-hak kemanusian sering dilanggar secara terulang, perjuangan gigih untuk menyelamatkan individu dan komunitas dari belenggu kehinaan dan degradasi pada setiap masa, diharapkan membuahkan hasil dan kemajuan dalam kemanusiaan. Dengan demikian, piagam PBB lahir sebagai respon untuk melindungi HAM, namun menurut sebagian pemikir Muslim, muatan piagam PBB dianggap sekuler yang menimbulkan banyak kontroversi, sehingga muncullah HAM versi Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunah, diantara pemikir adalah Muhammad al-Ghazali dengan konsep HAM yang memberikan sisi perbedaan dengan piagam PBB pada poin-poin tertentu, meskipun pada dasarnya banyak kemiripan.

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan atau dokumentasi dengan metode diskriptif-analisis-kritis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis wacana kritis Van Dijk yang fokus pada teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Melihat tingginya pelanggaran HAM dan perhatian serius dari Muhammad al-Ghazali dalam melawan kezaliman dan penindasan serta minimnya pembacaan ulang tafsir terkait tema HAM, peneliti menggunakan kitab tafsir Nahwa Tafsīr Maud}ū’i li S}uwari al-Qur’ān al-Karīm sebagai sumber primernya didukung karya-karyanya yang lain yang masih setema, penelitian ini menjawab dua pertanyaan yaitu: 1). Bagaimana konsep hak asasi manusia menurut Muhammad Al-Ghazali dalam kitab tafsirnya Nahwa Tafsīr Maud}ū’i li S}uwari al-Qur’ān al-Karīm?, dan 2) Bagaimana metode analisa penafsiran Muhammad al-Ghazali atas ayat-ayat HAM dalam kitab tafsir tersebut?.

Temuan penelitian menunjukkan pertama, bahwa konsep hak asasi manusia menurut Muhammad Al-Ghazali dalam kitab tafsirnya mencakup beberapa poin: persamaan dalam hak politik dan sipil, hak-hak yudisial, hak untuk hidup, keselamatan dan keamanan, hak kebebasan yang mencakup beberapa aspek, hak sosial antara laki-laki dan perempuan, entitas keluarga dalam hak berkeluarga, hak imigrasi dan suaka, hak kemulian perekonomian yang mencakup beberapa hak, tingkatan budaya dalam hak pendidikan.
kedua, dari konsepnya itu nampak analisis pemikiran al-Ghazali tentang HAM yang berisi beberapa topik; mensucikan jiwa dengan bertakwa, menegakkan keadilan sosial, melawan tiran politik, pembebasan wanita dari tradisi asing, memerangi keberagamaan yang berlebihan, membebaskan umat dan menyatukannya serta mengajak pada kemajuan dan melawan keterbelakangan. Secara kognisi sosial al-Ghazali memposisikan diri sebagai umat Islam yang membela Islam dengan ajaran-ajarannya tentang hak asasi manusia sebagai penggagas pertama dan lebih dulu menerapkannya. Al-Ghazali menggambarkan Barat dan para pembenci Islam, sebagai penyimpang dari kemanusiaan dengan penindasan-penindasan yang mereka lakukan, bahkan perjanjian internasional seperti piagam PBB banyak dilanggar dan disalahgunakan oleh negara-negara besar atau adi kuasa. Menurut al-Ghazali, Islam telah dituduh sebagai agama yang tidak ramah terhadap kemanusiaan, seperti ajarannya yang ekstrimis, berisi perintah perang, ketidakadilan terhadap perempuan, superioritas laki-laki terhadap perempuan. Sedangkan dalam konteks sosial berawal daripada perjalan hidup al-Ghazali yang sangat dipengaruhi lingkungan dan kondisi sosial pada masa itu, ia seorang ulama’ besar, aktifis, da’i kondang, pernah menjabat sebagai wakil kementerian wakaf dan urusan Mesir dan seorang dosen atau guru besar dari berbagai universitas di Mesir atau di luar Mesir. Ia mengalami hidup dalam hiruk-pikuknya krisis yang sangat akut di Mesir dan negara-negara lainnya, sehingga menyumbat pemikiran dan kreativitas, merampas hak-hak dan kebebasan manusia. Konsep HAM al-Ghazali muncul sebagai respon kritis terhadap anggapan para negara Barat atau Eropa seperti Inggris dan perancis yang mengklaim bahwa perhatian tentang hak asasi manusia adalah bagian dari revolusi mereka dan yang paling lebih dulu menerapkannya. Konsepnya itu juga sebagai pengabdian dakwah Islamiyah.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Nahwa tafsīr maudhū’i; Hak asasi manusia; Analisis wacana kritis; Al-Ghazali; Van Dijk
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76131 - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (S2)
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 13 Dec 2022 07:20
Last Modified: 13 Dec 2022 07:20
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/18381

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics