Kondisi kemunduran akhlak pada remaja dikenal sebagai degradasi moral remaja, yang ditandai dengan banyaknya kasus-kasus kenakalan remaja seperti perilaku merokok di bawah umur, pergaulan bebas, penggunaan narkoba, dan kasus-kasus lain yang semakin memprihatinkan dan meningkat di setiap tahunnya. Hal ini pun terjadi pada santriwati di pesantren Al-Ishlah Tajug Indramayu dilihat dari budaya-budaya pesantren yang mulai luntur, seperti budaya senyum sapa salam, menghormati yang lebih tua termasuk guru dan kakak kelas, tutur kata yang sopan, menurunnya tingkat kedisiplinan santri. Pihak pesantren menyelenggarakan bimbingan agama berupa kajian-kajian kitab kuning, salah satunya kitab Al-Akhlak Lil Banin yang secara khusus diberikan kepada santri kelas VII dan kelas intensif dengan harapan para santri dapat mengamalkan serta menerapkan akhlak mahmudah yang dijelaskan dalam kitab Al-Akhlak Lil Banin dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris pengaruh intensitas mengikuti bimbingan agama melalui kajian kitab Al-Akhlak Lil Banin terhadap akhlak mahmudah santriwati di Pesantren Al-Ishlah Tajug Indramayu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan studi populasi dimana seluruh populasi dijadikan subjek penelitian. Subjek penelitian ini berjumlah 55 santriwati kelas VIII Pesantren Al-Ishlah Tajug Indramayu angkatan 2021/2022. Teknik pengambilan data menggunakan angket intensitas mengikuti bimbingan agama kitab Al-Akhlak Lil Banin dan angket akhlak mahmudah dilengkapi dengan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukan Freg hitung dengan nilai 43,775 dengan tingkat signifikansi 0,000 yang artinya terdapat pengaruh intensitas mengikuti bimbingan agama kitab Al-Akhlak Lil Banin terhadap akhlak mahmudah santriwati di Pesantren Al-Ishlah Tajug Indramayu. Jadi, semakin tinggi tingkat intensitas mengikuti bimbingan agama, maka semakin baik akhlak mahmudah santriwati. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat intensitas mengikuti bimbingan agama, maka semakin buruk akhlak santriwati. R square menunjukan nilai sebesar 0,452 yang artinya intensitas mengikuti bimbingan agama kitab Al-Akhlak Lil Banin berpengaruh dalam pembentukan akhlak mahmudah santriwati di Pesantren Al-Ishlah Tajug Indramayu sebesar 45,2%, sedangkan 54,8% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti faktor intenal berupa potensi fisik, intelektual dan hati (rohaniah) yang dibawa individu dari sejak lahir, faktor eksternal berupa pengaruh orang tua, lingkungan sosial.