Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah memiliki tujuan untuk meningkatkan life skill santri. Upaya yang dilakukan yang dengan memberikan bimbingan komprehensif yang terdiri dari empat layanan, yaitu layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan layanan dukungan sistem. Masing-masing dari layanan-layanan tersebut dibimbing melalui kegiatan sehari-hari yang ada di Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah, layanan bimbingan komprehensif tersebut baik dari segi metode maupun dari segi materi mampu meningkatkan kecakapan hidup santri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya meningkatkan life skill santri melalui bimbingan komprehensif di Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Sumber dan jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teknik dan waktu. Teknik analisis data yaitu menggunakan data reduction, data display dan data conclusion.
Hasil penelitian menunjukkan, Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah menerapkan bimbingan komprehensif yang terdiri dari empat layanan, yaitu : layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual dan layanan dukungan sistem. Masing-masing dari layanan tersebut mampu meningkatkan kecakapan hidup santri, peningkatan kecakapan hidup santri diuraikan sebagai berikut : Pelaksanaan Bimbingan Komprehensif untuk meningkatkan kecakapan hidup santri di Pondok Pesantren Life Skill Daarun Najaah terdiri dari empat layanan bimbingan komprehensif dapat meningkatkan kecakapan hidup, kecakapan hidup terdiri dari empat indikator yakni : indikator kecakapan personal ditunjukkan dengan sikap bisa menerima kekurangan dan kelebihan diri sendiri serta mampu mengidentifkasi potensi yang ada dalam diri sendiri. Selajutnya indikator kecakapan sosial dari keemoat santri tersebut sudah memiliki rasa kepekaan yang tinggi dan rasa empati terhadap sesama teman, ditunjukkan dengan saling tolong-menolong sesama teman. Kemudian indikator kecakapan akademik dan kecakapan berpikir rasional santri ditunjukkan dengan kemampuan keempat santri dalam hal berfikir kritis dan memiliki kemampuan untuk menyampaikan argumen-argumen yang sesuai dengan sumber jelas yakni kitab kuning. Dan yang terakhir yakni kecakapan vokasional ditunjukkan dengan kemampuan dari keempat santri dalam potensinya masing-masing, ada yang memiliki kemampuan dalam bidang bahasa, bidang rebana, bidang kajian ilmu falak dan wirausaha