Pengumuman kebijakan pembatalan keberangkatan haji yang tertuang dalam KMA RI Nomor 494 Tahun 2020 dan KMA RI Nomor 660 Tahun 2021 memberikan dampak ke berbagai pihak yang terlibat, baik kepada pemangku kebijakan, pelaksana kebijakan dan terutama kepada objek dari pelaksanaan kebijakan dalam ibadah haji yaitu calon jemaah haji. Fokus salah satunya adalah dampak psikologis yang dialami jemaah karena gagal berangkat di tahun keberangkatan atau ditunda dalam pemberangkatan ibadah haji sampai dua kali, sehingga dengan adanya permasalahan tersebut penelitian ini dirasa perlu untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan problematika psikologis yang dialami jemaah batal haji dan bagaimana upaya yang bisa dilakukan untuk mengahadapinya.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah model Miles dan Huberman, yang terdiri dari empat tahap yaitu: Data collection, Data Reduction, Data Display, dan Conclusion.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jemaah batal haji di era pandemi mengalami problematika psikologis berupa kecemasan. Kecemasan yang dialami jemaah batal haji di era pandemi adalah jenis kecemasan sesaat atau state anxiety. Kecemasan jenis ini adalah kecemasan yang timbul karena jemaah mengalami kejadian yang tidak diinginkan yaitu jemaah menghadapi kebijakan pembatalan keberangkatan haji selama dua tahun berturut-turut sehingga jemaah terpaksa mengalami penundaan keberangkatan dalam waktu yang tidak dapat dipastikan. Upaya yang dilakukan jemaah haji dalam perspektif psikologi kognitif adalah dengan membangun pola pikir positif yang masuk dalam kategori strategi coping dengan jenis Emotion Focused Coping, Jenis coping ini menekankan pada aspek pengaturan emosi yang dilakukan oleh jemah melalui pola pikir positif yang dibangun dari individu (jemaah) itu sendiri dan dukungan dari orang terdekat seperti keluarga dan kerabat, kyai atau guru agama, pembimbing dan lainnya, sehingga dari cara tersebut dirasakan dapat mengurangi kecemasan yang dialami.