Diskursus ayat-ayat keluarga berencana perspektif Tafsir Al-Ibriz karya KH. Bisri Mustofa dan Al-Iklil karya KH. Bisri Mustofa : studi komparatif

Salsabila, Almas Fairuza (2022) Diskursus ayat-ayat keluarga berencana perspektif Tafsir Al-Ibriz karya KH. Bisri Mustofa dan Al-Iklil karya KH. Bisri Mustofa : studi komparatif. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1704026061_Almas Fairuza Salsabila_Lengkap] Text (Skripsi_1704026061_Almas Fairuza Salsabila_Lengkap)
1704026061_Almas Fairuza Salsabila_Lengkap Tugas Akhir - Almas Fairuza.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi masalah seputar KB antara lain banyaknya jumlah penduduk, kualitas anak, dan adanya kalangan yang menolak ber-KB. Dari situ, penting mencari bagaimana sebenarnya memaknai KB dengan tepat dalam kehidupan, agar masalah-masalah seperti yang telah disebut dapat teratasi.
Dengan mengkomparasikan tafsir al-Ibriz dan al-Iklil, dicari pemahaman KB perspektif keduanya, setelah itu dicari relevansinyanya dalam konteks keindonesiaan yang meliputi kemiskinan, nikah muda, dan konsultasi pra penggunaan KB.
Penelitian bersifat library research yang bersumber primer al-Qur’an, Tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Mustofa dan al-Iklil karya KH. Misbah Mustofa. Sumber sekunder didapatkan dari buku, jurnal, artikel serta beberapa literatur yang terkait dengan tema penelitian. Penulis menggunakan metode komparasi untuk membandingkan penafsiran kedua mufassir, dan menganalisisnya menggunakan metode deskriptif analisis.
Penafsiran Bisri dan Misbah tidak jauh berbeda meski memiliki perbedaan pendapat mengenai KB. Dalam an-Nisa’: 1, keduanya sama menjelaskan penciptaan manusia yang banyak. Dalam an-Nisa’: 9 tentang kualitas anak, keduanya sepakat bahwa orang tua tidak seharusnya meninggalkan anak dalam keadaan lemah. Bisri memberi solusi dengan cara mendekatkan diri kepada Allah, Misbah dengan cara bertakwa dan menyiapkan bekal materi yag cukup. Dalam al-An’am: 151 tentang larangan membunuh anak, keduanya menjelaskan bahwa Muslim tidak boleh membunuh anak karena takut miskin. Memperlihatkan pendapatnya yang kontra terhadap KB, menurut Misbah orang beriman tidak selayaknya khawatir akan banyaknya kelahiran. Akan khawatir dan membuat program KB jika berlaku sebaliknya. Dalam al-Qasas: 4-5, Misbah konsisten tentang ketidaksukaannya akan KB serta menyamakannya dengan perbuatan Fir’aun pada zaman Nabi Musa. Dalam penafsiran al-Qasas: 4-5, Bisri tidak menyebutkan tentang KB. Penafsiran keduanya dalam an-Nisa’: 1 kurang relevan karena jumlah penduduk di Indonesia sudah banyak sehingga timbul masalah salah satunya kemiskinan. Penafsiran an-Nisa’: 9 masih relevan karena untuk mengatasi permasalahan yang timbul karena pernikahan dini, penting mempersiapkan diri atau anak agar memiliki bekal yang cukup untuk dunia dan akhirat. Dalam penafsiran al-An’am: 151, dapat disimpulkan pentingnya mengetahui metode kontrasepsi yang tidak boleh dipakai karena adanya larangan membunuh anak melalui konseling yang tepat. Serta dalam al-Qasas: 4-5, tidak relevan dengan kondisi masa kini karena KB tidak bisa disamakan dengan perilaku Fir’aun yang membabat habis bayi dan pemuda laki-laki Bani Israil.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Keluarga berencana; Tafsir al-Ibriz; Tafsir al-Iklil; Relevansi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1224 Recitation and Reading
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 17 Jan 2023 02:51
Last Modified: 17 Jan 2023 02:51
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19003

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics