Untuk merealisasikan tujuan madrasah diperlukan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan menjawab berbagai tantangan. Madrasah membutuhkan seorang pemimpin yang mempunyai integritas tinggi untuk mengembangkan madrasah seiring perkembangan zaman. Salah satu gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan di madrasah adalah kepemimpinan profetik. Kepemimpinan profetik dirasa cocok dan dapat diterapkan di madrasah karena seorang pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan profetik mempunyai integritas yang tinggi (As Sidq), dapat dipercaya (Al Amanah) berarti pemimpin harus membuktikan bentuk kerja yang nyata, (At-Tabligh) berarti pemimpin harus mau menerima masukan konstruktif, dan (Al Fatanah) pemimpin harus membuat dirinya mampu bekerja dengan cerdas dan tegas. Pemimpin madrasah yang berkualitas akan membawa madrasah menjadi berkembang maju. oleh sebab itu, kepala madrasah yang berkualitas sangat diperlukan untuk mewujudkan visi madrasah.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. untuk mendapatkan data yang diperlukan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Kemudian untuk mengecek keabsahan data tersebut dilakukan melalui teknik triangulasi pengumpulan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kepala madrasah sudah berupaya untuk menerapkan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW yang mencerminkan pemimpin yang profetik, yaitu shidiq, amanah, tabligh, fathonah. Perihal nilai shidiq, Kepala madrasah mengedepankan kejujuran dalam hal apapun, tidak menyukai apabila ada guru maupun karyawan yang tidak bersikap jujur karena akan membawa kedalam permasalahan. Lalu untuk amanah, kepala madrasah juga menjadi suri tauladan bagi guru dan karyawan, sehingga mendapat kepercayaan penuh oleh guru dan karyawan. Kepala madrasah berupaya untuk selalu memberikan contoh yang baik bagi guru dan karyawan sehingga mendapat kepercayaan dan dicintai oleh guru dan karyawan. Kemudian berkaitan dengan tabligh, kepala madrasah selalu menyampaikan informasi kepada guru dan karyawan dengan jelas dan rinci sehingga mudah dipahami oleh guru dan karyawan. Selain itu kepala madrasah juga mengerti dan paham akan bagaimana sebaiknya informasi disampaikan, ada yang harus disampaikan dan ada juga informasi yang tidak harus disampaikan atau cukup kepala madrasah sendiri yang tahu, agar guru dan karyawan tidak terbebani apabila mengetahui informasi tersebut. Selanjutnya yang terakhir adalah fathonah. Dalam perihal kecerdasan, kepala madrasah dianggap memiliki kecerdasan dimana dapat dilihat dari capainnya dalam memimpin dari awal hingga saat ini. Kepala madrasah sudah membuat madrasah semakin maju dan berkembang dari tahun ke tahun melalui kebijakan yang diambilnya. Melihat dari itu sudah sepantasnya kepala madrasah dikatakan sebagai sosok yang cerdas.
Faktor pendukung akan kepemimpinan profetik di MI Darul Ulum dibagi dalam 2 faktor, yang pertama faktor internal yaitu kecerdasan yang dimiliki oleh kepala madrasah. Berkat kepala madrasah, madrasah mengalami kemajuan dan perkembangan dari tahun ke tahun. Lalu dari faktor eksternal yaitu adanya masyarakat yang aktif untuk berpartisipasi, andil dalam kemajuan madrasah. Peran Serta Masyarakat (PSM) juga sangat menunjang kemajuan dan perkembangan madrasah dari tahun ke tahun. Kemudian untuk faktor penghambat adalah kedisiplinan guru dan karyawan.