Pembaruan pemikiran kalender Hijriah di Indonesia : studi terhadap Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam 1330-1443 H/1912-2021 M

Marwadi, Marwadi (2022) Pembaruan pemikiran kalender Hijriah di Indonesia : studi terhadap Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam 1330-1443 H/1912-2021 M. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1600039006_Marwadi] Text (Disertasi_1600039006_Marwadi)
Disertasi_1600039006_Marwadi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Disertasi ini mengkaji persoalan pembaruan pemikiran kalender hijriah yang dilakukan oleh tiga ormas besar Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam dan upaya penyatuan kalender hijriah nasional di Indonesia dari tahun 1330-1443 H/1912-2021 M. Fokus kajian disertasi ini adalah menyoroti persoalan bahwa di satu sisi, ormas-ormas Islam besar tersebut telah melakukan pembaruan-pembaruan dalam pemikiran kalender hijriah baik pada aspek metode, kriteria, dan sistem, maupun aspek algoritama dan gagasan penyatuan kalender, tapi di sisi lain penyatuan kalender hijriah di Indonesia sampai saat ini belum terwujud, padahal usaha-usaha penyatuan telah sering kali dilakukan. Beberapa pihak menilai bahwa belum terwujudnya kalender hijriah nasional ini karena masing-masing ormas masih berpegang pada pedoman metode dan kriteria penentuan awal bulan yang beragam, sementara kalender hijriah nasional dapat terwujud jika ada kesamaan metode, kriteria, dan sistem selain batas berlakunya wilayah dan otoritas penguasa. Dua hal antara perkembangan pembaruan pemikiran kalender hijriah dari masing-masing ormas dengan belum terwujudnya penyatuan kalender hijriah nasional menjadi menarik untuk dikaji karena peta dan arah pembaruan pemikiran masing-masing ormas dapat menjadi gambaran apakah kalender kesatuan kalender hijriah di Indonesia mungkin atau tidak mungkin terwujud.
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok masalah dalam disertasi ini adalah bagaimana pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Persatuan Islam dan bagaimana implikasi pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan Persatuan Islam terhadap terwujudnya kalender hijriah nasional. Untuk menjawab persoalan tersebut, penulis menggunakan pendekatan filsafat ilmu, sejarah, dan sosiologi. Pendekatan filsafat ilmu didasarkan pada teori revolusi ilmu pengetahuan, pendekatan sejarah didasarkan pada teori sejarah pemikiran, dan pendekatan sosiologi didasarkan pada teori sosiologi pengetahuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam dilakukan pada tiga aspek yaitu aspek metode dan kriteria, aspek algoritma, dan aspek gagasan penyatuan kalender hijriah. Muhammadiyah melakukan pembaruan pada aspek metode dan kriteria penentuan awal bulan hijriah meliputi perubahan dari hisab imkanur rukyat, ke hisab ijtima’ qabla al-gurub, kemudian ke hisab wujudul hilal. Aspek algoritma dari hisab hakiki tahkiki ke hisab hakiki kontemporer. Aspek gagasan penyatuan kalender hijriah dari semula belum terkonsep menjadi gagasan kalender hijriah nasional bahkan ada gagasan ke arah kalender hijriah global. Nahdlatul Ulama melakukan pembaruan pada aspek metode dan kriteria penentuan awal bulan hijriah meliputi perubahan dari rukyat murni, ke rukyat dengan seleksi hisab, serta penafian istikmal dengan hisab pada keadaan tertentu. Aspek algoritma dari percampuran hisab hakiki taqribi dan tahkiki ke hisab hakiki kontemporer. Aspek gagasan penyatuan kalender hijriah dari semula belum terkonsep menjadi gagasan kalender hijriah nasional. Persis melakukan pembaruan pada aspek metode dan kriteria penentuan awal bulan hijriah meliputi perubahan dari hisab ijtima’ qabla al-gurub, ke hisab wujudul hilal, kemudian ke hisab imkanur rukyat. Aspek algoritma dari hisab hakiki taqribi ke hisab hakiki tahkiki dan kemudian ke hisab kontemporer. Aspek gagasan penyatuan kalender hijriah dari semula belum terkonsep menjadi gagasan kalender hijriah nasional.
Pembaruan pemikiran kalender hijriah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan Persatuan Islam berimplikasi pada peluang kesatuan kalender hijriah nasional semakin besar, karena hampir semua aspek telah terjadi kesamaan. Perbedaan penggunaan metode rukyat dan kriteria imkanur rukyat yang menjadi dasar penentuan awal bulan Nahdlatul Ulama dan metode hisab serta kriteria wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah saat ini akan dapat direduksi dengan menguatnya penggunaan hisab di NU dan adanya gagasan kelender hijriah global dengan kriteria imkanur rukyat di Muhammadiyah. Demikian pula, metode hisab dengan kriteria imkanur rukyat dan dikuatkan dengan hasil rukyat yang digunakan Persis, semakin mendekatkan pada metode dan kriteria ormas lain.

ABSTRACT:
This dissertation examines the issue of renewing the thought of the hijri calendar and efforts to unify the national hijri calendar in Indonesia by three main mass organizations, namely Muhammadiyah, NU and Persis 1912-2021. The focus of this dissertation is to highlight the problem that, on the one hand, the main Islamic organizations have carried out reforms of the hijri calendar thinking both in the aspects of methods, criteria, and systems, as well as aspects of algorithms and ideas of calendar unification; but on the other hand, the unification of the hijri calendar in Indonesia has not yet been realized, even though efforts have often been made to unify the hijri calendar. Some people consider that the national hijri calendar has not yet been realized because each mass organization still adheres to the guidelines for various methods and criteria for determining the start of the month, while the national hijri calendar can be realized if there are similarities in methods, criteria, and systems, in addition to the applicable boundaries of the region and government authorities. Two things that are interesting to study are the development of the renewal of the hijri calendar thinking from each mass organization and the unification of the national hijri calendar has not been realized. The map and direction of reforming the thoughts of each mass organization can serve as an illustration of whether a unified hijri calendar in Indonesia may or may not be realized.
Based on the above background, the main problem in this dissertation is how the form of renewal of the hijri calendar thought from Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama and Persatuan Islam, and what are the implications of the renewal of thinking about the hijri calendar of Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama and Persatuan Islam for the realization of the national hijri calendar. To answer this problem, this study uses the approaches of philosophy of science, history, and sociology. The philosophy of science approach is based on the theory of scientific revolution, the historical approach is based on the historical theory of thought, and the sociological approach is based on the sociological theory of knowledge.
The results of this study indicate that the renewal of the Muhammadiyah, NU and Persis hijri calendar thoughts is carried out on three aspects, namely aspects of methods and criteria, aspects of algorithms, and aspects of the idea of unifying the hijri calendar. Muhammadiyah makes reforms in the aspects of the method and criteria for determining the beginning of the hijri month, which includes changes from "hisab imkanur rukyat", to "hisab ijtima’ qabla al-gurub", then to "hisab wujudul hilal". The algorithmic aspects cover from "hisab hakiki tahkiki" to "contemporary hisab hakiki". Muhammadiyah's previous idea of unifying the hijri calendar has not been conceptualized into the idea of a national hijri calendar, there is even a discourse towards the global hijri calendar. NU carries out a renewal of thinking on the aspects of the method and criteria for determining the beginning of the hijri month, which includes changes from pure rukyat, to rukyat with selected hisab, as well as an istikmal disclaimer with reckoning in certain circumstances. The algorithmic aspect includes a change from a mixture of "hisab hakiki taqribi" and "hisab hakiki tahkiki" to "contemporary hisab hakiki". The previous NU idea of unifying the hijri calendar has not been conceptualized into the idea of a national hijri calendar. Persis carries out a renewal of thought on the aspects of the method and criteria for determining the beginning of the hijri month, which includes a change from "hisab ijtima’ qabla al-gurub", to "hisab wujudul hilal", then to "hisab imkanur rukyat". The algorithmic aspects cover from "hisab hakiki taqribi" to "hisab hakiki tahkiki" and then to "contemporary hisab". The previous Persatuan Islam idea of unifying the hijri calendar has not been conceptualized into the idea of a national hijri calendar.
The renewal of thought on the hijri calendar of Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, and Persatuan Islam has implications for the greater opportunity for the unity of the national hijri calendar, because almost all aspects have similarities. The differences in the use of the rukyat method and the imkanur rukyat criteria which are the basis for determining the beginning of the Nahdlatul Ulama month and the reckoning method and the wujudul hilal criteria used by Muhammadiyah will be reduced by the strengthening of the use of reckoning at NU and the idea of ​​a global hijri calendar with the imkanur rukyat criteria in Muhammadiyah. Likewise, the reckoning method with the imkanur rukyat criteria and strengthened by the rukyat results used by Persis, brings it closer to the methods and criteria of other mass organizations.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Pembaruan pemikiran; Kalender Hijriah; Muhammadiyah; Nahdlatul Ulama; Persatuan Islam; Kalender Hijriah Nasional
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 13 Feb 2023 09:37
Last Modified: 13 Feb 2023 09:37
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19163

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics