Gangguan waham menetap sebagai penghalang hak pengasuhan perspektif Hukum Islam Di Indonesia

Fauziah, Hasti Anisatul (2022) Gangguan waham menetap sebagai penghalang hak pengasuhan perspektif Hukum Islam Di Indonesia. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1502016132_Hasti_Anisatul_Fauziah] Text (SKRIPSI_1502016132_Hasti_Anisatul_Fauziah)
1502016132_Hasti Anisatul Fauziah_Full_Skripsi - Hasti Anisatul Fauziah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (897kB)

Abstract

Gangguan waham merupakan bagian dari gejala Skizofrenia. Gangguan ini memiliki definisi yang sama dengan penyandang disabilitas sebagaimana UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Gangguan waham menetap termasuk dalam gangguan jiwa berat yang menghalangi seorang membedakan kenyataan dan isi pikiran. Dibeberapa kasus orangtua dengan gangguan waham menetap dapat mencederai hak anak termasuk hak hidup si anak.
Pokok permasalahan yang berusaha dijawab melalui penelitian berjudul Gangguan Waham Menetap sebagai Penghalang Hak Pengasuhan Anak Perspektif Hukum Islam di Indonesia adalah (1) Bagaimana kelayakan (ahliyah) pada penderita gangguan waham menetap dalam perspektif hukum Islam? (2) Apakah gangguan waham menetap menghalangi hak hadhanah dalam perspektif hukum Islam? Bagaimana perspektif hukum menurut Kompilasi Hukum Islam?
Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian doktrinal-normatif, yaitu penelitian hukum sebagaimana tertulis di dalam perundang-undangan. Metodologi penelitian hukum berdasarkan doktrin atau pendapat hukum terdahulu. Dalam hal pengumpulan data, penelitian ini dilakukan dengan cara studi pustaka (library reseach). Dalam hal ini penulis akan menelusuri tema kondisi kejiwaan sebagai penghalang untuk menjadi pengasuh atau hadhin.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Gangguan waham menetap termasuk ke dalam kategori ‘awaridh samawiyah. Kondisi dimana tertutup fungsi akal serta memisahkan antara akal dan daya pikir ini menjadikan sebab terhalangnya kelayakan hukum. (2) Madzhab Asy-Syafi’i, Maliki dan Hambali sepakat mensyaratkan berakal sebagai syarat menjadi pengasuh. Demikian orang dengan gangguan waham menetap maka tidak dapat menjadi pengasuh. Madzhab As-Syafi’i masih memperbolehkan seorang dengan gilanya tidak parah dan jarang menjadi celah seorang dengan waham masih memiliki peluang menjadi pengasuh.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Waham; hadhanah; awaridh; Hukum Islam.
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 16 Feb 2023 07:33
Last Modified: 16 Feb 2023 07:33
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19188

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics