Cloning journalism dalam pandangan wartawan muslim Kota Semarang

Rohmah, Siti (2022) Cloning journalism dalam pandangan wartawan muslim Kota Semarang. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Tesis_2101028005_Siti_Rohmah] Text (Tesis_2101028005_Siti_Rohmah)
Tesis_2101028005_Siti_Rohmah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pandangan wartawan muslim Kota Semarang terhadap cloning journalism dalam praktik pemberitaan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, wartawan muslim Kota Semarang memiliki dua pandangan dalam memandang aktivitas cloning journalism. Pertama, pandangan positif yaitu cloning journalism dipandang sebagai sebuah hal yang wajar dan boleh dilakukan dengan adanya beberapa syarat yaitu: 1) wartawan yang mendapatkan sumber berita berupa (rekaman atau catatan wawancara) dari wartawan lain harus melakukan konfirmasi ulang kepada narasumber yang bersangkutan, 2) wartawan yang mengkloning berita harus melakukan parafrase minimal 30% atau mengganti judul dan lead berita yang ia kloning, 3) adanya payung hukum atas kegiatan cloning journalism atau kloning dalam bentuk menyadur ulang berita hanya boleh dilakukan apabila media tersebut telah melakukan kerja sama. Kedua, pandangan negatif yaitu cloning journalism dipandang sebagai sebuah pelanggaran kode etik jurnalistik karena wartawan tidak benar-benar melakukan kegiatan jurnalistik. Selain itu, wartawan muslim kota Semarang juga memandang aktivitas cloning journalism sebagai hal negatif karena dapat mengakibatkan wartawan menjadi manja, saling bergantung, dan dapat menurunkan kemampuan jurnalistik wartawan.

ABSTRACT:
This research aims to describe and analyze the perspectives of Moslem journalists in Semarang city on cloning journalism in the practice of reporting news. The method used was descriptive qualitative. Data collection techniques were carried out by (1) observation, (2) interviews, (3) documentation. The results of this study indicated that Moslem journalists in Semarang city had two points of view in regard to cloning journalism activities. The first, positive perspective which the Moslem journalist thought that cloning journalism was seen as a natural thing and might be done with a number of conditions, namely: 1) journalists who got sources of news (in the forms of recordings or interview notes) from other journalists must have reconfirmed with the related source person, 2) journalists who cloned news must have paraphrased at least 30% or changed the title and the lead of the news which they cloned, 3) there was a legal protection for cloning journalism or cloning in the form of re-adapting news, which could only be done if the media had collaborated with them. Second, the negative perspective which the Moslem journalist thought that cloning journalism was seen as a foul of the journalistic code of ethics because journalists did not actually carry out journalistic activities. In addition, Moslem journalists of Semarang city also viewed that the activity of cloning journalism as a negative thing because it could cause journalists to become spoiled, interdependent, and could reduce journalists' journalistic abilities.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Cloning journalism; Wartawan muslim
Subjects: 000 Computer science, information, general works > 070 News media, journalism, publishing
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 70133 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 20 Feb 2023 10:27
Last Modified: 20 Feb 2023 10:27
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19217

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics