Hubungan kebiasaan konsumsi susu dan intensitas latihan terhadap status gizi atlet karate kelas pemula–junior di Bandung Karate Club (BKC) Kota Semarang

Aristina, Siti Raniva (2022) Hubungan kebiasaan konsumsi susu dan intensitas latihan terhadap status gizi atlet karate kelas pemula–junior di Bandung Karate Club (BKC) Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1707026059_Siti_Raniva_Aristina] Text (Skripsi_1707026059_Siti_Raniva_Aristina)
Skripsi_1707026059_Siti_Raniva_Aristina.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Atlet remaja termasuk kelompok usia yang rentan mengalami permasalahan terkait dengan status gizi. Permasalahan gizi yang timbul dapat mengakibatkan fungsi fisiologis tubuh yang kurang baik. Kurangnya aktifitas fisik pada atlet remaja menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka obesitas. Faktor yang mempengaruhi status gizi maliputi banyak hal salah satunya ialah tingkat konsumsi makanan baik secara kualitas maupun kuantitas yang dikonsumsi seseorang. Asupan yang diperlukan untuk memberikan kondisi kesehatan gizi yang optimal salah satunya adalah dengan konsumsi susu.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi susu dan intensitas latihan terhadap status gizi pada atlet karate kelas pemula-junior di BKC (Bandung Karate Club) Kota Semarang.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah observational dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 atlet karate kelas pemula-junior di BKC (Bandung Karate Club) Kota Semarang dengan menggunakan metode total sampling. Data kebiasaan konsumsi susu diambil menggunakan Food Frequency Questionaire (FFQ). Data intensitas latihan diambil menggunakan perhitungan denyut jantung maksimal. Data status gizi diambil dengan menggunakan pengukuran antropometri IMT/U dengan mempertimbangkan persen lemak tubuh. Analisis data menggunakan uji Gamma.
Hasil dari penelitian ini menunjukan sebanyak 53,3% atlet karate kelas pemula – junior di BKC Kota Semarang memiliki kategori kebiasaan konsumsi susu baik, sedang 18,8%, kurang 13,3% dan sangat kurang 10%. Sebanyak 63,3% atlet memiliki kategori intensitas latihan rendah, sedang 33,3% dan submaksimal 3,3%. Sebanyak 80% atlet memiliki kategori status gizi baik, gizi lebih 13,3% dan obesitas 6,6%. Hasil uji bivariat menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara intensitas latihan dengan status gizi (p-value = 0,874). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi susu dengan status gizi (p-value =0,756).

ABSTRACT:
Adolescent athletes are an age group that is vulnerable to problems related to nutritional status. Nutritional problems that arise can result in poor physiological function of the body. Lack of physical activity in adolescent athletes is one of the causes of increasing obesity rates. There are many factors that affect nutritional status, one of which is the level of food consumption, both in terms of quality and quantity consumed by a person. One of the intakes needed to provide optimal nutritional health conditions is by consuming milk.
The purpose of this study was to determine the relationship between milk consumption habits and exercise intensity on nutritional status in beginner-junior class karate athletes at BKC (Bandung Karate Club) Semarang City.
The method used in this research is observational using a cross-sectional approach. The research sample consisted of 30 beginner-junior class karate athletes at BKC (Bandung Karate Club) Semarang City using the total sampling method. Data on milk consumption habits were collected using the Food Frequency Questionnaire (FFQ). Exercise intensity data is taken using the maximum heart rate calculation. Nutritional status data were taken using anthropometric measurements of BMI/U taking into account percent body fat. Data analysis using the Gamma test.
The results of this study showed that 53.3% of beginner - junior karate athletes at BKC Semarang City had a good milk consumption habit category, moderate 18.8%, 13.3% less and 10% very less. As many as 63.3% of athletes have a low training intensity category, 33.3% moderate and 3.3% submaximal. As many as 80% of athletes have a category of good nutritional status, 13.3% over nutrition and 6.6% obesity. The results of the bivariate test showed that there was no significant relationship between exercise intensity and nutritional status (p-value = 0.874). There is no significant relationship between milk consumption habits and nutritional status (p-value = 0.756).

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Status gizi; Atlet karate pemula-junior; Intensitas latihan; Konsumsi susu
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medical sciences Medicine > 613 Promotion of health
Divisions: Fakultas Psikologi dan Kesehatan > 13211 - Gizi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 25 Feb 2023 01:43
Last Modified: 25 Feb 2023 01:43
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19245

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics