Pemerkosaan dalam perkawinan (marital rape) dalam tinjauan fiqih munakahat : studi penanganan kasus marital rape oleh LRC-KJHAM Semarang

‘Aini, Qurrotul (2022) Pemerkosaan dalam perkawinan (marital rape) dalam tinjauan fiqih munakahat : studi penanganan kasus marital rape oleh LRC-KJHAM Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1802016049_Qurrotul_Aini] Text (SKRIPSI_1802016049_Qurrotul_Aini)
1802016049_Qurrotul _Aini_Full Skripsi - Qurrotul ‘Aini.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang kasus pemerkosaan dalam perkawinan dengan mengambil lokasi penelitian di Kota Semarang yang ditangani oleh LRC-KJHAM Semarang, terdapat 3 (tiga) kasus yang menjadi objek penelitian ini. Diketahui dalam periode tahun 2019-2022 telah ditangani oleh LRC-KJHAM yaitu pada tahun 2019, 2021, dan 2022. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana pola-pola pemerkosaan dalam perkawinan (marital rape) yang ditangani oleh LRC-KJHAM Semarang dan bagaimana analisis fiqih munakahat terhadap kasus pemerkosaan dalam perkawinan (marital rape) yang ditangani oleh LRC-KJHAM Semarang.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), adapun sumber datanya berasal dari sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer berupa wawancara terkait marital rape dengan pengurus dari LRC-KJHAM Semarang dan sumber sekunder berupa buku, jurnal, dan penelitian lain sebagai penunjang. Teknik pengumpulan data penulis dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pola-pola pemerkosaan dalam perkawinan (marital rape) yang ditangani oleh LRC-KJHAM Semarang yaitu kasus tahun 2019 dengan pola tindakan pemaksaan hubungan seksual yang tidak diinginkan istri dan ancaman kekerasan yang mengakibatkan luka ringan. Kasus tahun 2020 dengan pola tindakan melakukan hubungan seksual pada saat suami mabuk, memperpanjang durasi tanpa persetujuan bersama, dan terdapat ancaman kekerasan. Kasus tahun 2022 dengan pola tindakan pemaksaan hubungan seksual dengan kekerasan fisik dan psikis. Tindakan memaksakan melakukan hubungan seksual adalah diharamkan menurut perspektif fiqih munakahat, karena bertentangan dengan konsep mu’āsyarah bil ma’rūf. Maka dalam perspektif fiqih munakahat dalam kasus ini berimplikasi terjadinya fasakh. Pada praktiknya kasus tahun 2019 dan kasus tahun 2020 yang melakukan fasakh, walaupun kasus tahun 2020 belum mendapat putusan. Pada kasus tahun 2022 tidak ada fasakh karena suami bersikap manipulatif dan selalu mengancam pihak-pihak yang membantu istrinya.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Pemerkosaan; perkawinan, fiqih munakahat.
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 04 Mar 2023 08:05
Last Modified: 04 Mar 2023 08:29
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19338

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics