Program pembinaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kedungpane Semarang dalam menangani warga binaan

Widayanti, Siti (2022) Program pembinaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kedungpane Semarang dalam menangani warga binaan. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1706026012_Siti_Widayanti] Text (Skripsi_1706026012_Siti_Widayanti)
Skripsi_1706026012_Siti_Widayanti.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Lapas Kelas I Kedungpane Semarang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang bergerak dibidang Pemasyarakatan dan dibawah naungan Wilayah Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jawa Tengah. Lapas Kelas I Kedungpane Semarang berperan penting dalam membantu Warga Binaan menyadari kesalahan yang dilakukan dan tidak mengulangi tindakan menyimpang. Sebagian besar Lapas di Indonesia mengalami masalah melebihi kapasitas penghuni. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Melalui pendekatan deskriptif mengharapkan peneliti akan mendapatkan realita yang sifatnya natural sehingga objek dan permasalahan dalam penelitian dapat diungkapkan secara lebih mendalam berdasarkan fakta di Lapangan. Adapun pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi.
Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa: Pertama Lapas Kelas I Kedungpane Semarang dalam menjalankan program pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan diklasifikasikan menjadi 2 program yaitu pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian yang dilaksanakan melalui 4 tahapan. Tujuan memberikan pembinaan adalah seperti yang tertera pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dalam pasal 1 ayat 3 Lapas sebagai Lembaga yang bertugas membina Warga Binaan melalui sistem Pemasyarakatan. Kedua, program pembinaan di Lapas Kelas I Kedungpane Semarang dapat mengubah perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan. Perilaku warga binaan sebelum masuk Lapas dan belum mendapatkan pembinaan, maupun perilaku warga binaan sesudah mendapatkan pembinaan. Namun demikian selama proses berjalannya pembinaan masih terdapat beberapa hambatan. Adapun faktor-faktor yang menghambat proses pembinaan antara lain kurangnya anggaran dana yang tersedia, daya tampung Lapas Kelas I Kedungpane Semarang kurang memadai, kurangnya SDM Pemasyarakatan, kurangnya waktu pembinaan dan kesadaran serta partisipasi Warga Binaan untuk mengikuti pembinaan.

ABSTRACT:
The Class 1 Prison Kedungpane Semarang is one of the Technical Implementing Units (UPT) which is engaged in Corrections and is under the auspices of the working area of the ministry of Law and Human Right (Kemenkumham), Central Java. The Class 1 Prison Kedungpane Semarang plays an important role in helping the inmates realize the mistakes they have made and not repeat deviant actions. Most Prisons in Indonesia have experienced problems exceeding the capacity of their occupants. This study uses a qualitatif research method with a descriptive approac, it is hoped that researchers will get a natural reality so that the objects and problems in the research can be expressed in more depth based on facts in the field regarding. The data collection was obtained through direct observation, interviews documentation
The findings of this study will be explain that: First Class 1 Prison in Kedungpane Semarang in carrying out the coaching program for Correctional Inmates are classified into 2 programs, namely personality development and independence development which are carried out through 4 stages. The purpose of providing guidance is as stated in the Law of the Republic of Indonesia Number 12 of 1995 Concerning Corrections in Article 1 paragraph 3 of Prisons as institutions in charge of fostering Inmates through the correctional system. Second The coaching program at the Class 1 Prison Kedungpane Semarang can change the behavior of the Correctional Inmates. The behavior of Inmates before entering Prison and not receiving guidance, as well as the behavior of Inmates after receiving guidance. However, during the development process, there are still some obstacles. The factors that hinder the coaching process include the lack of available budget funds, the inadequate capacity of the Clas I Prison Kedungpane Semarang, lack of Correctional Human Resources, lack of coaching time and awareness and participation of Inmates to take part in coaching.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Program pembinaan; Lembaga Pemasyarakatan; Warga binaan
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 365 Penal and related institutions
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 08 Mar 2023 10:39
Last Modified: 08 Mar 2023 10:39
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19365

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics