Peran modal sosial dalam pengembangan ekonomi perajin batik : studi di Kampoeng Djadhoel Kelurahan Rejomulyo Kota Semarang

Najikha, Amilatun (2022) Peran modal sosial dalam pengembangan ekonomi perajin batik : studi di Kampoeng Djadhoel Kelurahan Rejomulyo Kota Semarang. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1706026026_Amilatun_Najikha] Text (Skripsi_1706026026_Amilatun_Najikha)
Skripsi_1706026026_Amilatun_Najikha.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (7MB)

Abstract

Pada umumnya usaha mikro kecil dan menengah memiliki karakteristik pada lemahnya jaringan antar kelembagaan yang ada, baik secara horizontal maupun secara vertikal. Hal ini disebabkan beberapa perajin belum memiliki persyaratan sosial yang cukup, seperti lemahnya pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Modal sosial sebagai sumberdaya baru menghasilkan interaksi yang baik antar individu maupun kelompok sehingga menumbuhkan ikatan emosional berupa kepercayaan, jaringan sosial dan nilai-nilai yang membentuk struktur masyarakat. Pemanfaatan modal sosial sebagai salah satu aspek penting dalam meningkatkan efektivitas kinerja perajin batik serta dapat menjadi dorongan dalam memperbaiki ekonomi masyarakat. Maka para perajin batik di Kampoeng Djadhoel Kelurahan Rejomulyo berupaya agar mempertahankan keberlangsungan kerajinan batik dan kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk modal sosial yang dimiliki oleh para perajin batik yang berperan penting terhadap proses usaha membatik serta untuk mengetahui peran dari modal sosial dalam pengembangan ekonomi perajin batik di Kampoeng Djadhoel Kelurahan Rejomulyo Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), metodenya dengan kualitatif sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Penelitian ini berlokasi di Kampoeng Djadoel Kelurahan Rejomulyo Kota Semarang. Sumber data yang digunakan adalah data primer melalui wawancara dengan para perajin batik di Kampoeng Djadhoel Kelurahan Rejomulyo dan data sekunder di dapatkan melalui sumber data tertulis berupa buku, arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, pengumpulan data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk modal sosial yang digunakan oleh perajin batik di Kampoeng Djadhoel Kelurahan Rejomulyo Kota Semarang antara lain menjadi aggota aktif dalam paguyuban ditunjukkan dengan mengikuti rapat paguyuban, ikutserta dalam kegiatan pelatihan membatik sehingga dapat mengembangkan potensi diri, saling bekerja sama ditunjukkan dengan saling membantu dalam proses penjualan batik tanpa menjatuhkan satu sama lain, serta melaksanakan nilai dan norma ditunjukkan dengan adanya pembayaran rutin kas paguyuban guna membantu penyediaan bahan baku saat adanya pameran di Kampoeng Djadhoel. Selain itu, modal social berperan dalam pengembangan ekonomi perajin batik di Kampoeng Djadhoel Kelurahan Rejomulyo Kota Semarang yaitu memperluas pemasaran melalui adanya Galeri Industri Kreatif Batik, menetapkan kepercayaan konsumen dengan meningkatkan kualitas dagang, memperluas lapangan pekerjaan dengan merekrut karyawan dan membina dalam pelatihan membatik, serta meningkatkan keamanan dan kenyamanan di kawasan Kampoeng Djadhoel agar pembeli mendapatkan kepuasan dalam berbelanja batik.

ABSTRACT:
In general, micro, small and medium enterprises are characterised by weak inter-institutional networks, both horizontally and vertically. This is because some artisans do not have sufficient social requirements, such as weak education, knowledge, skills and good communication skills. Social capital as a new resource generates good interactions between individuals and groups that foster emotional bonds in the form of trust, social networks and values that form the structure of society. The utilisation of social capital as one of the important aspects in improving the effectiveness of batik crafters' performance and can be an impetus in improving the community's economy. So batik crafters in Kampoeng Djadhoel Rejomulyo Village strive to maintain the sustainability of batik crafts and their living needs. This study aims to determine the form of social capital owned by batik artisans in Kampoeng Djadhoel, Rejomulyo Village, Semarang City which plays an important role in the batik business process and to determine the role of social capital in the economic development of batik artisans in Kampoeng Djadhoel, Rejomulyo Village, Semarang City.
This research uses a type of field research, the method is qualitative while the research approach used is descriptive analytic. This research is located in Kampoeng Djadoel, Rejomulyo Village, Semarang City. The data sources used are primary data through interviews with batik artisans in Kampoeng Djadhoel Rejomulyo Village and secondary data obtained through written data sources in the form of books, archives or documents. The data collection techniques used include observation, interviews and documentation. The data analysis used in this research is qualitative data analysis with the stages of data collection, data reduction, data collection, and conclusion drawing.
The results showed that the forms of social capital used by batik artisans in Kampoeng Djadhoel, Rejomulyo Village, Semarang City include being an active member of the association as shown by attending association meetings, participating in batik training activities so that they can develop their potential, cooperating with each other is shown by helping each other in the process of selling batik without dropping each other, and implementing values and norms as shown by the regular payment of the association's treasury to help provide raw materials when there is an exhibition at Kampoeng Djadhoel. In addition, social capital plays a role in the economic development of batik artisans in Kampoeng Djadhoel, Rejomulyo Village, Semarang City, namely expanding marketing through the existence of the Batik Creative Industry Gallery, establishing consumer trust by improving trade quality, expanding employment by recruiting employees and fostering batik training, and increasing security and comfort in the Kampoeng Djadhoel area so that buyers get satisfaction in shopping for batik.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Modal sosial; Pengembangan ekonomi; Perajin batik
Subjects: 300 Social sciences > 360 Social services; association > 362 Social welfare problems and services
600 Technology (Applied sciences) > 640 Home economics and family living > 646 Sewing, clothing, personal living
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 11 Mar 2023 04:27
Last Modified: 11 Mar 2023 04:27
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19397

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics