Analisis putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor 15/JN/2018/MS.BNA tentang hukum cambuk bagi pelaku liwath

Farikhin, Fitrianto Tegar (2022) Analisis putusan Mahkamah Syar’iyah Aceh Nomor 15/JN/2018/MS.BNA tentang hukum cambuk bagi pelaku liwath. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1702026025_Fitrianto_Tegar_Farikhin] Text (SKRIPSI_1702026025_Fitrianto_Tegar_Farikhin)
1702026025_Fitrianto Tegar Farikhin_Lengkap Tugas Akhir - Fitrianto Tegar Farikhin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Kasus yang terdapat dalam putusan nomor 15/JN/2018/MS.Bna tentang jarimah Liwath, bahwa telah dilakukan jarimah Liwath, Terdakwa I seorang laki-laki sebagai tukang pangkas disalon, dan Terdakwa II seorang laki-laki pelanggan di salon tempat terdakwa I bekerja, telah melakukan jarimah Liwath dengan kesepakatan bersama. Terdakwa II membayar Rp 100.000 kepada Terdakwa I setelah melakukan jarimah Liwath di kamar lantai 2 tempat Terdakwa I bekerja. Saat Terdakwa I dan II di dalam kamar ada saksi yang melihat dua sepasang alas kaki berada di depan pintu kamar dan membuat saksi curiga, tak lama kemudian kedua terdakwa turun secara bergantian. Terdakwa I berpapasan dengan saksi dan meminta saksi untuk tidak mengatakanya kepada siapapun. Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah (1) Bagaimana Pertimbangan Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh dalam Penjatuhan Putusan Nomor 15/JN/2018/Ms.Bna tentang Hukuman Cambuk Bagi Pelaku Liwath? (2) Bagaimana Hukum Cambuk Bagi Pelaku Liwath Menurut Hukum Pidana Islam?
Penelitian yang dilaksanakan penulis termasuk dalam jenis penelitian hukum normatif yang menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan analisis data secara deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan konseptual (conceptual approach) dan studi kasus (case approach). Sumber data dalam bentuk bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder serta analisis bahan hukum yang berupa putusan pengadilan. Dari penelitian hukum yang telah dilakukan dengan menggunakan metode penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa, Hakim menimbang bahwa perbuatan terdakwa bertentangan dengan hukum Islam dan Qanun Aceh
. Dalam hukum pidana Islam dan Qanun Aceh, orang yang melakukan tindak pidana jarimah Liwath maka harus bertanggung jawab dengan hukuman cambuk.
Berdasarkan analisis penulis yang mana pertimbangan hakim dalam menjatuhkan Putusan Nomor 15/JN/2018/Ms.Bna yaitu menjatuhkan Uqubat kepada Terdakwa I dan Terdakwa II berupa cambuk masing-masing 90 kali. Menurut pendapat penulis hukuman cambuk terhadap Terdakwa I Nyak Rab seharusnya lebih berat dari Terdakwa II, sebab Terdakwa I sudah pernah melakukan homo dengan laki-laki selama 3 tahun terakhir sudah lebih kurang 10 kali selain dengan Terdakwa II

dengan bergantian. Sedangkan Terdakwa II tidak pernah melakukan Liwath/homo dengan orang lain. Analisis tersebut diperkuat dengan pandangan Imam Hanafi tentang hukuman Liwath “ dita’zir jika melakukan satu kali dan jika berulangkali melakukan maka ia wajib dibunuh”. Pendapat tersebut membuktikan bahwa Terdakwa I Nyak Rab bin Bumin seharusnya dijatuhi dihukum pemberatan, dikarenakan melakukan Jarimah Liwath berulang kali.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Jarimah; liwath; hukum Islam; Qanun Aceh, Cambuk.
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 14 Mar 2023 09:55
Last Modified: 14 Mar 2023 09:55
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19451

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics