Analisis komparasi pendapat Abdul Qadir Audah Dan Ibnu Taimiyyah tentang tindak pidana penyimpangan seksual terhadap hewan (bestiality)

Albia, Rahma (2022) Analisis komparasi pendapat Abdul Qadir Audah Dan Ibnu Taimiyyah tentang tindak pidana penyimpangan seksual terhadap hewan (bestiality). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1902026095_Rahma-Albia] Text (SKRIPSI_1902026095_Rahma-Albia)
1902026095_Rahma Albia_Full Skripsi - Rahma Albia.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Tindak pidana penyimpangan seksual pada hewan (bestiality) merupakan kecenderungan seks terhadap hewan, yang dikatakan sebagai gangguan kesehatan. Penyimpangan seksual terhadap hewan termasuk bagian dari jari>mah. Demikian, kurang jelasnya sanksi bagi pelaku penyimpangan seksual terhadap hewan, baik di dalam Al-Qur'an maupun hadis, terdapat banyak perbedaan pendapat. Tulisan ini bertujuan untuk memperbandingkan konsep sanksi bagi pelaku bestiality antara Abdul Qadir Audah dengan Ibnu Taimiyyah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, melalui studi kepustakaan dengan teknik deskriptif-analisis-komparatif. Adapun sumber datanya berasal dari data primer dan sekunder.
Tulisan ini menemukan dua simpulan. Pertama, menurut Abdul Qadir Audah bestiality tidak dianggap z}ina> melainkan dianggap maksiat yang wajib di ta’zi>r, sehingga hukumannya dikembalikan kepada kebijakan pemerintah. Sedangkan menurut Ibnu Taimiyyah, pelaku bestiality wajib dibunuh baik laki-laki atau perempuan dan sifatnya muhs}an atau ghairu muhs}an, begitu pula hewannya. Kedua, komparasi yang dilakukan yaitu berupa persamaan dan perbedaan antara pendapat Abdul Qadir Audah dan Ibnu Taimiyyah. Persamaan dan perbedaan tersebut mencakup diantaranya penjatuhan sanksi atau hukuman bagi pelaku tindak pidana penyimpangan seksual terhadap hewan dan sanksi bagi hewan yang disetubuhi. Begitu pula terdapat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kedua pendapat tokoh apabila dijadikan rujukan dalam masalah hukum pidana pada konteks yang lain. Meskipun sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku berbeda. Tetapi keduanya sepakat bahwa hewan yang menjadi korban wajib dibunuh.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Bestiality; jarimah; ta’zir; Hukum Pidana Islam
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 345 Criminal law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 18 Mar 2023 01:54
Last Modified: 18 Mar 2023 01:54
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19472

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics