Sakralitas dalam upacara ruwatan rambut gimbal di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara

Ayuningtias, Septi (2022) Sakralitas dalam upacara ruwatan rambut gimbal di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1704016013_Septi Ayuningtias_Full] Text (Skripsi_1704016013_Septi Ayuningtias_Full)
1704016013_Septi Ayuningtias_Full Skripsi - 112-Septi Ayuningtias(1).pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Septi Ayuningtias, 1704016013, Sakralitas dalam Upacara Ruwatan Rambut Gimbal di Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara. Skripsi, Semarang: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2022. Studi dalam penelitian ini berupa tradisi yang berada di daerah dataran tinggi Dieng Kulon yaitu upacara ruwatan rambut gimbal. Dalam upacara ruwatan tersebut menyimpan fenomena unik yang dialami oleh anak-anak, mereka mengalami gimbal pada rambutnya secara alami. Anak-anak tersebut diyakini sebagai titisan dari Tumenggung Kyai Kolodete, seorang tokoh spiritual yang dikenal sakti dan merupakan penyebar agama Islam di Dieng. Konon Kyai Kolodete dipercaya berambut gimbal dan bersumpah tidak akan mencukur rambutnya hingga daerah Dieng makmur, bila tidak ia akan menitipkan rohnya kepada anak-anak daerah sekitar Dieng. Rambut gimbal pada anak-anak tersebut merupakan titipan yang nantinya harus dikembalikan melalui sebuah prosesi ruwatan rambut gimbal yang bersifat sakral. Seiring dengan perkembangan zaman, upacara ruwatan rambut gimbal mengalami perbubahan dalam pelaksanaanya. Perubahan tersebut mengakibatkan adanya pergesaran makna, yang semula sakral dapat berubah menjadi profan. Maka skripsi ini memfokuskan persoalan tentang pemilahan dimensi antara yang sakral dan profan dalam prespektif Mircea Eliade. Adapun jenis penelitian yang dipakai ialah lapangan. Dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi serta observasi. Hasil penelitian ini berupa terdapatnya dimensi profan dalam ritual yang bersifat sakral. Adanya pergeseran makna yang terjadi akibat komodifiksi budaya pada upacara ruwatan rambut gimbal. Upacara ruwatan tersebut dijadikan festival budaya berupa Dieng Culture Festival, yang mana tujuannya untuk melestarikan, menjaga maupun memperkenalkan kepada dunia luar terkait upacara ruwatan rambut gimbal agar tradisi tersebut tetap eksis. Namun, selain itu terdapat tujuan lain berupa kepentingan komoditas sehingga nantinya berefek pada perekonomian wilayah Dieng Kulon, Banjarnegara. Dengan demikian terdapat dua wilayah yaitu yang sakral dan profan. Dimensi profan dalam upacara ruwatan rambut gimbal berupa 1) Menjadi perayaan atau pesta rakyat yang lebih mengutamakan wisatawan. 2) Menjadi destinasi wisata yang menarik dijadikan konten di medsos. 3) Waktu pelaksanaan prosesi ruwatan massal berdasarkan hari libur. Sedangkan dimensi sakral pada prosesi ruwatan rambut gimbal yaitu 1) Masih terpeliharanya mitos-mitos menyangkut upacara ruwatan rambut gimbal. 2) Masih menghargai keberadaan anak yang berambut gimbal. 3) Upacara ruwatan rambut gimbal memberi tempat pada balita atau anak-anak, sehingga usia menjadi waktu yang sakral untuk melaksanakan ruwatan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Ruwatan; Sakral; Profan; Rambut gimbal
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.261 Islam and philosophy
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 18 Mar 2023 02:13
Last Modified: 18 Mar 2023 02:13
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19476

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics