Makna jahl dan safih dalam Al-Qur’an : analisis pendekatan Bayani Binthu Syathi

Noor, Mila Dian (2022) Makna jahl dan safih dalam Al-Qur’an : analisis pendekatan Bayani Binthu Syathi. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_1604026170_Mila_Dian_Noor] Text (SKRIPSI_1604026170_Mila_Dian_Noor)
1604026170_Mila Dian Noor_Full Skripsi - 55- Mila Diannoor.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Agama Islam sangat mengedepankan dan mengagungkan ilmu pengetahuan, Namun dalam kenyataannya banyak sekali macam fenomena kebodohan yang terdapat di lingkungan sekitar. Seperti halnya diam di cap bodoh, berperilaku keliru di cap bodoh, tertinggal pelajaran dicap bodoh bahkan terkadang ada guru yang melontarkan kata bodoh kepada murid didiknya, lantas bodoh tersebut ditujukan kepada siapa?, apakah bodoh hanya ditujukan untuk seorang yang tidak mengenyam pendidikan saja atau bodoh seperti apa yang dimaksudkan. Dalam hal ini penulis mengkaji dua kata yang mempunyai makna bodoh yang terdapat pada al-Qur’an, yaitu kata jahl serta safih. Dua topik utama yang digali pada skripsi ini, yang pertama adalah makna kata jahl dan safih dalam tinjauan pendekatan Bayani Binthu Syathi, dan yang kedua yaitu hikmah dari pemakaian term jahl dan safih di dalam al-Qur’an. Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini tidak lain yaitu untuk mengetahui terkait rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian kepustakaan karena materi penelitian ini menggunakan kata-kata atau ungkapan yang didiskripsikan melalui penelitian dan penelaahan sumber literatur tentang topik yang sedang dibahas. Sumber data penelitian menggunakan data primer dari al-Qur’an al-karim dan kitab Al-Tafsir al-Bayani Li al-Qur’an al-Karim, Dr. Aisyah Abdurrahman binthu syathi. Data sekunder penelitian didapat dari buku, kitab tafsir, kamus bahasa Arab dan Indonesia, jurnal, artikel, dan sumber lain yang relevan dengan penelitian. Sedangkan metode analisis yang dipakai yaitu analisa deskriptif dengan membaca al-Qur’an, melakukan pengelompokkan terhadap ayat yang memiliki kandungan kata jahl serta safih. Selanjutnya penulis akan melakukan analisa terhadap ayat yang telah dikumpulkan. Fokus utama kajian ini adalah makna jahl dan safih yang ditinjau dari segi pendekatan bayani Binthu Syathi. Penulis pada penelitian kali ini menemukan berbagai makna lafaz jahl dan safih.
Bayani al-Qur’an menurut Binthu Syathi yaitu mencoba mengungkap hakikat dunia al-Qur’an dengan menganalisis ungkapan esensial al-Qur’an. Kata jahl mempunyai makna ketidaktahuan (lawan dari ‘ilm), sedangkan safih mempunyai arti ringan atau kurang akal namun sering diartikan dengan kebodohan. kata safih tidak selalu diartikan dengan bodoh, tetapi juga mencakup sifat-sifat yang buruk. Sehingga penulis berpendapat bahwa makna kata jahl di pengaruhi oleh faktor internal ketiadaan ilmu dalam jiwa, sedangkan safih dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni pengaruh lingkungan buruk dan faktor psikologis. Adapun hikmah penggunaan kedua lafal tersebut dalam al-Qur’an tidak lain adalah solusi yang ditawarkan al-Qur’an dalam menghadapi perihal masalah kebodohan, sehingga kerusakan akibat dari kebodohan manusia sebagaimana banyak yang terjadi dapat diperkecil.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Bayani; jahl; safih; binthu syathi
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 18 Mar 2023 03:56
Last Modified: 18 Mar 2023 03:56
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19493

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics