Psychological well-being pada perempuan dewasa awal setelah mengalami toxic relationship dalam berpacaran

Septiandinny, Cynthia (2022) Psychological well-being pada perempuan dewasa awal setelah mengalami toxic relationship dalam berpacaran. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1807016002_Cynthia_Septiandinny] Text (Skripsi_1807016002_Cynthia_Septiandinny)
Skripsi_1807016002_Cynthia_Septiandinny.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Toxic relationship merupakan suatu hubungan dimana pasangan tidak saling mendukung, ada konflik yang berusaha merusak, tidak ada rasa hormat dan kurangnya kekompakkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui psychological well-being pada perempuan dewasa awal setelah mengalami toxic relationship dalam berpacaran. Psychological well-being yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, pengembangan diri, dan tujuan hidup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Fokus penelitian ini adalah terkait gambaran psychological well-being pada perempuan dewasa awal setelah mengalami toxic relationship dalam berpacaran. Terdapat 3 subjek yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukkan pada aspek penerimaan diri ketiga subjek pada akhirnya mampu untuk menerima segala hal yang terjadi. Dalam hubungan positif dengan orang lain ketiga subjek memiliki ketakutan apabila hubungan toxic tersebut terulang kembali sehingga perempuan yang telah terlepas dari hubungan toxic cenderung membawa dampak negatif bagi pasangannya yang baru, salah satunya menjadi lebih protektif. Selain itu, ketiga subjek memiliki kebebasan untuk lebih mengembangkan diri, bebas untuk bersosialiasi dengan siapapun karena tidak lagi memiliki keterikatan dengan pengekangan yang dilakukan oleh pasangannya. Mereka mampu untuk memiliki peluang ataupun keuntungan- keuntungan individu sebagai bentuk kerja keras bagi diri sendiri yang sebelumnya tidak dapat diperoleh ketika menjalin toxic relationship. Meskipun begitu ketiga subjek berharap supaya kelak dapat memiliki hubungan yang harmonis dan bahagia dengan pasangan barunya. Dalam penelitian ini faktor yang mempengaruhi psychological well-being adalah faktor usia, jenis kelamin, dukungan sosial, religiusitas dan budaya.

ABSTRACT:
Toxic relationship is a relationship where partners do not support each other, there are conflicts that try to damage, there is no respect and lack of cohesiveness. This study aims to determine psychological well-being in early adult women after experiencing toxic relationships in dating. There are 6 aspects that build Psychological well-being, namely self-acceptance, positive relationships with others, independence, environmental mastery, self-development, and life goals. This research uses a qualitative method with a phenomenological approach. The focus of this study is related to the description of psychological well-being in early adult women after experiencing toxic relationships in dating. There are 3 subjects taken based on purposive sampling technique. The data analysis used in the study used the Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) method. The results showed that in the aspect of self-acceptance, the three subjects were finally able to accept everything that happened. In positive relationships with others, the three subjects have a fear that the toxic relationship will repeat itself so that women who have been released from toxic relationships tend to have a negative impact on their new partners, one of which becomes more protective. In addition, the three subjects have the freedom to further develop themselves, free to socialize with anyone because they no longer have an attachment to the restraints imposed by their partner. They are able to have opportunities or individual benefits as a form of hard work for themselves that previously could not be obtained when they were in a toxic relationship. Even so, the three subjects hope that one day they can have a harmonious and happy relationship with their new partner. In this study, the factors that influence psychological well-being are age, gender, social support, religiosity and culture.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Psychological well-being; Perempuan dewasa; Toxic relationship
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 155 Differential and developmental psychology
Divisions: Fakultas Psikologi dan Kesehatan > 73201 - Psikologi
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 Mar 2023 08:44
Last Modified: 27 Mar 2023 08:44
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19537

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics