Telaah atas corak tafsir Faid al-Rahman karya Kyai Soleh Darat Semarang (1820-1903)

Masrur, Moh. (2016) Telaah atas corak tafsir Faid al-Rahman karya Kyai Soleh Darat Semarang (1820-1903). Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo, Semarang. (Submitted)

[thumbnail of Masrur-Corak-Tafsir-Soleh-Darat] Text (Masrur-Corak-Tafsir-Soleh-Darat)
Masrur-Corak-Tafsir-Soleh-Darat.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Nama Kyai Haji Soleh Darat memang tidak setenar Para Ulama di Tanah Air sekaliber KH. Nawawi al-Bantani dan KH. Hasyim Asyari, namun dibalik kemasyhuran tersebut KH. Soleh Darat merupakan sosok ulama yang memilki andil besar dalam penyebaran Islam di Pantai Utara Jawa, khususnya di Semarang. Beberapa nama murid yang pernah berguru kepadanya adalah KH. Hasyim Asy’ari Pendiri ponpes Tebuireng dan Pendiri Jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU), KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyyah serta RA Kartini, tokoh pejuang dan emansipasi wanita Indonesia.
Salah satu warisan intelektual karya Soleh Darat yang perlu mendapat apresiasi secara memadahi adalah buah karya Syaikh Muhammad Shalih ibn Umar al-Samarani, terutama dalam bidang tafsir, yakni Faid al~Rahman fi Tarjamah Kalam Malik Dayyan, tafsir ini belum lengkap 30 Juz, baru sampat tafsir surat al~Nisa', terdiri dari dua jilid besar. Jilid pertama setebal 577 halaman, sedangkan jilid kedua setebal 705 halaman. Keduanya dicetak oleh penerbit al-Muhammadiyah, Singapura antara tahun 1309 -1312 H.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa metode tafsir yang digunakan oleh Kyai Soleh Darat di dalam menulis Tafsir Faidh ar-Rahman cenderung menggunakan metode Ijmali. Sebuah metode yang berusaha untuk mengungkap kandungan Al-Qur’an berdasarkan urutan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Dengan suatu uraian yang ringkas, tapi jelas serta menjelaskan kata-kata dan istilah yang kurang jelas dengan bahasa yang sederhana sehingga dapat dikonsumsi baik dari kalangan masyarakat awam maupun intelektual.
Pilihan metode ijmali dalam Tafsir Faidh ar-Rahman menurut penulis didasarkan pada kesadaran Kyai Soleh Darat untuk menerjemahkan al-Qur’an ke dalam bahasa Jawa karena melihat kondisi dan situasi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga masyarakat pada masa itu bisa mempelajari al-Qur’an karena saat itu orang-orang tidak bisa bahasa Arab dan sebagai jawaban bagi kegelisahan R.A. Kartini. Karena pada waktu itu tidak ada ulama yang berani menerjemahkan al-Qur’an dalam bahasa Jawa karena al-Quran dianggap terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun dan melarang keras penerjemahan dan penafsiran al-Quran dalam bahasa Jawa. Setelah kita telaah, sebagaimana tertera dalam bab III, bahwa corak yang paling dominan dipakai oleh Kyai Soleh Darat dalam Tafsir Faid al-Rahman ada dua : yaitu corak fiqih dan corak tasawuf.
Terinspirasinya RA. Kartini terhadap model pengajian tafsir yang pernah diberikan oleh Kyai Soleh Darat seperti di Pendopo Kabupaten Demak, kala itu, merupakan bukti nyata bahwa model pengajaran tafsir yang diberikan oleh Kyai Soleh Darat sangat inspiratif dan relevan.

Item Type: Book
Uncontrolled Keywords: Corak tafsir; Faid al-Rahman; Kyai Soleh Darat
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 10 Apr 2023 02:57
Last Modified: 10 Apr 2023 02:57
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19635

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics