Pondok Pesantren YPMI Al-Fidaus mempunyai aset yang bagus yang bisa dikembangkan dalam kajian ilmu falak. Tradisi pembelajaran ilmu falak sudah ada mulai tahun 2011, hanya saja masih dominan aspek teoritis dengan pendekatan kajian kitab dan masih minim kajian praktiknya. Ini terbukti dari hasil pre test yang dilakukan didapatkan fakta bahwa rata rata penguasaan aspek praktiknya hanya 42%, berbeda dengan aspek teoritisnya yang bisa mencapai 68%. Di sini pengabdi melakukan pengabdian dengan mengintegrasikan antara teori dan praktik dalam pembelajaran ilmu falak dengan media pembelajaran al-Murobba’. Dengan memakai metode Asset Based Comunity Development (ABCD), pengabdi melakukan dampingan terhadap aset SDM yang ada di Pondok Pesantren Al-Firdaus YPMI dengan melaksanakan Training of Trainer (ToT). Peserta yang mengikuti ToT tersebut kemudian diminta untuk mendesiminasikannya di Pondok Pesantren Al-Hidayat Demak dengan tetap disertai pendampingan dari pengabdi. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan ini, pengabdi melakukan pre test sebelum kegiatan dan post test setelah kegiatan. Hasil yang didapatkan bahwa dari aspek kognitif, psikomotorik dan afektif para santri semuanya mengalami ipeningkatan. Dari aspek kognitif, nilai rata-rata santri yang semula 57,5 saat pre test, megalami peningkatan menjadi 95. Nilai median yang semula 50 naik menjadi 100, dan rentang nilai yang semula di kisaran 35 – 90 meningkat menjadi di kisaran 75 – 100. Dari aspek psikomorik, terlihat perkembangan skill para santri Al-Firdaus YPMI yang tidak hanya bisa mempraktikkan di lapangan penentuan arah mata angin sejati, arah kiblat, lintang dan bujur tempat, jarak zenith Matahari, kulminasi, tinggi benda langit maupun waktu hakiki namun juga bisa mendampingi dan mengarahkan peserta lain saat praktik di lapangan dalam forum desiminasi. Adapun dari aspek afektif, terlihat sekali perkembangan animo dan antusiasme peserta dalam pembelajaran yang berbasis integrasi antara teori dan praktik ini.