Pujangga yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Yasadipura I sebagai salah satu pujangga besar yang pernah dimiliki bangsa Indonesia pada abad 19 M. Ia termasuk penulis yang sangat produktif untuk masanya. Karya-karyanya sangat banyak. Sebagian besar adalah karya saduran dari khazanah klasik Hindu maupun Islam. Ia sendiri adalah muslim demikian pula masyarakat Jawa saat itu sebagian besar juga muslim. Itulah sebabnya sangat menarik jika sebagian besar naskah saduran tersebut adalah justru dari khazanah Hindu. Dampaknya adalah sering muncul penyamarataan antara ajaran Hindu dengan Islam. Misalnya ketika menyadur kitab ajaran Hindu, tiba-tiba muncul nama nabi Muhammad. Sebaliknya ketika menyadur kitab ajaran Islam, tiba-tiba muncul tokoh Wisnu. Hal ini sudah pernah peneliti bahas dalam disertasi yang berjudul Filsafat Ketuhanan dalam Serat Anbiya’. Perbedaannya adalah jika dalam disertasi tersebut peneliti fokus pada satu naskah maka dalam penelitian ini peneliti ingin melihat gambaran pemikirannya secara holistik pada semua karya yang telah diringkas oleh Poerbatjaraka dalam Kepustakaan Djawa (1952) serta beberapa tulisan terkait lainnya. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adalah pendekatan biografis, khususnya dari Louis M. Smith dalam buku Qualitative Research dengan editor Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln.