Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kreativitas saintifik mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo ditinjau berdasarkan jurusan atau program studi dan jenis kelamin. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perlunya mahasiswa sebagai pemimpin di masa depan memiliki keterampilan berpikir kreatif guna menghadapi tantangan kompetisi abad ke-21
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian diperoleh melalui tes kreativitas saintifik yang diadopsi dari Aktamis et al. (2005) yang merupakan hasil kombinasi dari Torrance’s Test of Creative Thinking (TTCT) dan Scientific Creativity Structure Model (SCSM). Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menghitung skor rata-rata kreativitas saintifik yang kemudian dikonversi ke dalam data kualitatif untuk menentukan kategori tingkat kreativitas saintifik. Selanjutnya data disajikan berdasarkan jurusan atau program studi dan jenis kelamin responden sebagai profil kreativitas saintifik responden.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa, skor rata-rata hasil tes kreativitas saintifik mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo adalah 43,25 dengan standar deviasi 13,20. Persentase responden yang termasuk ke dalam tingkat Kreatif (K) dan Sangat Kreatif (SK) sebesar 9,12% dari seluruh sampel penelitian. Ditinjau berdasarkan latar belakang jurusan atau program studi responden, mahasiswa Pendidikan Biologi memiliki skor rata-rata kreativitas saintifik tertinggi, yaitu 52,08 dengan standar deviasi 16,77. Sedangkan skor rata-rata kreativitas saintifik terendah diperoleh oleh mahasiswa jurusan atau program studi Pendidikan Fisika, yakni 37,29 dengan standar deviasi 12,00. Sedangkan ditinjau berdasarkan jenis kelamin responden, skor rata-rata hasil tes kreativitas saintifik mahasiswa perempuan sedikit lebih baik daripada mahasiswa laki-laki, yakni 43,34 dibanding 43,01 dengan standar deviasi kelompok mahasiswa perempuan lebih besar sedikit daripada kelompok laki-laki. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kreativitas saintifik yang signifikan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.