Sabar dan Emotional Quotient (EQ) : studi perbandingan antara Imam Al-Ghazali dengan Daniel Goleman

Putri, Deniar Andaresta (2022) Sabar dan Emotional Quotient (EQ) : studi perbandingan antara Imam Al-Ghazali dengan Daniel Goleman. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1804046055_Deniar Andaresta Putri_File lengkap] Text (Skripsi_1804046055_Deniar Andaresta Putri_File lengkap)
1804046055_Deniar Andaresta Putri_File lengkap Tugas Akhir - Deniar andaresta.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Sabar dan kecerdasan emosional saling berkaitan. Kesabaran akan mempengaruhi seberapa cepat seseorang dapat menghadapi tantangan hidup. Alasannya, karena keduanya memiliki kualitas mampu mengendalikan diri dari hawa nafsu. Baik Imam Al-Ghazali maupun Daniel Goleman memiliki cara berpikir yang berbeda. Perspektif mereka tentang sabar dan EQ memiliki kualitas unik yang perlu didiskusikan dan diteliti lebih lanjut. Peneliti tertarik untuk membandingkan pemikiran kedua tokoh tersebut karena hal ini. Meskipun pemikiran kedua tokoh tersebut serupa, mereka juga pasti memiliki persamaan dan perbedaan. Adapun penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep sabar menurut Imam Al-Ghazali dan kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman, serta menentukan persamaan dan perbedaan konsep sabar dan kecerdasan emosional dari pemikiran kedua tokoh.
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan penulisan kualitatif (library research). Buku Ihya' 'Ulumuddin (Menghidupkan Kembali Ilmu-ilmu Agama) dan buku Daniel Goleman "Emotional Intelligence, (Mengapa EI Lebih Penting Dari IQ)" menjadi sumber data utama untuk analisis data deskriptif komparatif dalam penelitian ini. Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data.
Dari hasil penelitian menyatakan bahwa sabar menurut Al-Ghazali adalah usaha untuk meninggalkan tindakan yang dipengaruhi oleh keinginan nafsu dalam menghadapi situasi. Sedangkan kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman adalah kemampuan individu untuk memiliki kesadaran diri, manajemen emosi, motivasi diri, empati terhadap lingkungan, dan kemampuan sosial untuk menjaga hubungan dengan orang lain atau orang di sekitar mereka. Persamaan dalam pemikiran kedua tokoh tersebut yaitu secara etimologi baik kesabaran maupun kecerdasan emosional melibatkan kesadaran diri dan pengelolaan emosi. Kemudian sabar dan EQ sama-sama kemampuan untuk memotivasi diri sebagaimana secara terminologi sabar adalah kemampuan untuk menghindari perbuatan maksiat, sabar untuk taat kepada Allah, dan sabar dalam menghadapi musibah. Perbedaannya pertama, sabar memiliki tujuan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah (taqarrub ilallah), sedangkan kecerdasan emosional bertujuan supaya dapat diterima orang lain. Kedua, hanya terdapat tiga aspek yang sama dengan maksud macam-macam sabar menurut Imam Al-Ghazali yaitu kesadaran diri, pengelolaan emosi, dan motivasi dan dua macam aspek lainnya berbeda, yaitu empati dan membina hubungan dengan orang lain.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Sabar; Kecerdasan emosional; Persamaan; Perbedaan
Subjects: 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 155 Differential and developmental psychology
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76236 - Tasawuf dan Psikoterapi
Depositing User: Fahrurozi Fahrurozi
Date Deposited: 06 May 2023 03:39
Last Modified: 06 May 2023 03:39
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19854

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics