Fenomena tradisi Petung Weton pada masyarakat Islam Jawa : studi kasus di Desa Terteg, Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati

Rohmah, Alfiatur (2022) Fenomena tradisi Petung Weton pada masyarakat Islam Jawa : studi kasus di Desa Terteg, Kecamatan Pucakwangi Kabupaten Pati. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1804016009_Alfiatur_Rohmah] Text (Skripsi_1804016009_Alfiatur_Rohmah)
Skripsi_1804016009_Alfiatur_Rohmah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Tradisi petung weton merupakan suatu tradisi hari kelahiran seseorang yang digunakan untuk menentukan hari dalam suatu acara. Adapun tujuan dari penelitian ini mengetahui praktik tradisi petung weton yang dilakukan masyarakat Desa Terteg dalam menentukan suatu acara serta untuk mengetahui bagaimana dampak tradisi petung weton terhadap keyakinan masyarakat Islam di Desa Terteg. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan jenis penelitian lapangan (field research) yaitu salah satu jenis penelitian yang dilakukan dimana sumber data primer maupun data sekunder berada. Dan pendekatan yang digunakan peneliti adalah menggunakan pendekatan fenomenologi. Sedangkan untuk sumber penelitiannya berasal dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dari masyarakat Desa Terteg, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati.
Hasil penelitian ini bahwasannya, pertama, Adapun praktik tradisi petung weton yang ada pada masyarakat Desa Terteg dilaksanakan oleh dukun petung. Biasanya masyarakat yang akan mengadakan suatu acara, seperti pernikahan, khitan, membangun rumah, dan lain sebagainya, maka masyarakat akan mencari hari yang baik. Hal ini dilakukan merupakan bentuk ikhtiar masyarakat supaya ketika mengadakan suatu acara tersebut akan berjalan dengan mulus dan dijauhkan dari segala bahaya. Kedua, Adapun dari perspektif kaidah Al-‘Adatu Muhakkamah, tradisi weton tidak bertentangan dengan syariat. Kaidah Al-‘Adatu Muhakkamah telah bisa diterapkan yaitu: (1)Tradisi telah berjalan dari lama dan dikenal masyarakat umum, (2) Diterima akal sehat sebagai suatu tradisi yang baik. (3) Tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadits. (4) Memberikan mashlahat dalam kehidupan, melakukan ikhtiar dengan tradisi petung weton untuk mencari hari baik. Selain itu, tradisi ini sejalan dengan kaidah cabang dari kaidah Al-‘Adatu Muhakkamah yaitu apa yang biasa diperbuat orang banyak adalah hujjah (alasan/argumen/dalil) yang wajib diamalkan. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya peluang bahwasannya tradisi tersebut tidak sesuai dengan kaidah ‘adah, seperti halnya masyarakat awam yang tidak memiliki cukup ilmu agama, yang kemudian menjadikan ia terjerumus untuk terlalu meyakini hasil petungan tersebut dan membuat masyarakat tidak percaya dengan Islam secara murni. Seperti yang ada dalam teori pribumisasi Islam Gus Dur bahwa Islam merupakan ajaran normatif yang bersumber dari Tuhan yang diakomodasikan ke dalam kebudayaan yang berasal dari manusia tanpa kehilangan identitasnya masing-masing, sehingga tidak ada lagi pemurnian Islam. Adapun pengaruh tradisi petung weton ini terhadap Aqidah Islam adalah akan menyebabkan kelunturan iman seseorang dalam hal beragama. Apabila proses petung weton hanya digunakan sebagai bahan patokan ikhtiar saja diperbolehkan, asal hal tersebut tidak diyakini kebenarannya secara mutlak dari hasil petungan tersebut. Apabila terlalu diyakini, maka seseorang tersebut telah melebihi batas wajar dengan seakan-akan meniadakan keberadaan dan kekuasaan Allah, serta mengarah kepada kesyirikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Tradisi; Petung Weton; Masyarakat Islam; Fenomenologi; Islam dan budaya Jawa
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 204 Religious experiences, life, practice
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.28 Islam and other believes
300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam
Depositing User: Rahmat Darmawan Nitimartono
Date Deposited: 06 Jul 2023 10:33
Last Modified: 06 Jul 2023 10:33
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/19994

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics