Diskursus yang sudah sering dibicarakan adalah mengenai peran perempuan dalam ranah politik. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa perempuan hanya bisa memimpin dalam ranah domestik saja, namun realita sekarang perempuan bisa menjadi pemimpin di ruang publik yang sejajar dengan laki-laki. Tentu saja, peran politik atau sosial yang ingin diambil harus seimbang dengan kodrat dan kewajiban wanita sesuai syari’at yang telah Allah tetapkan. Peneliti disini berusaha menjelaskan bagaimana pandangan Husein Muhammad mengenai peran politik perempuan atas Surat An-Nisa’ ayat 34.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, a) bagaimana penafsiran Husein Muhammad tentang peran politik perempuan terhadap QS. An-Nisa ayat 34, b) bagaimana metode Husein dalam menafsirkan QS. An-Nisa ayat 34.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kepustakaan (library research) dengan teknik pengumpulan data studi dokumen. Sumber data primer berupa Al-Qur’an dan buku-buku karya Husein Muhammad dan data sekunder berupa buku atau penelitian yang relevan dengan penelitian penulis. Analisis deskriptif menjadi metode dalam skripsi ini.
Hasil penelitian dalam skripsi menunjukan bahwa Husein tidak berfokus pada penafsiran QS. An-Nisa ayat 34 akan tetapi beliau lebih fokus mengkritik penafsiran ulama zaman dulu dikarenakan perempuan hanya bisa memimpin dalam ranah domestik saja melainkan bisa merambah ke ranah politik. Metode penafsiran yang digunakan Husein Muhammad adalah dengan cara mengumpulkan pendapat-pendapat ulama zaman dulu dan diinterpretasikan ulang sesuai dengan perkembangan zaman.