Politik kebangsaan KH. Ahmad Haris Shodaqoh

Priyono, Akiko Shavira (2022) Politik kebangsaan KH. Ahmad Haris Shodaqoh. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1606016059_Akiko_Shavira_Prriyono] Text (Skripsi_1606016059_Akiko_Shavira_Prriyono)
Skripsi_1606016059_Akiko_Shavira_Prriyono.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Kyai dan politik adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Hal ini merupakan bentuk hubungan yang memperlihatkan interaksi bagaimana figur kyai sebagai tokoh agama dapat memiliki peran lain dalam lingkup sosial politik maupun lingkup lokal masyarakat. Kyai juga sebagian dari warga negara yang hidup dalam suatu komunitas masyarakat (negara) yang harus berpegang teguh pada dasar negara yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara 1945 sebagai pondasi dalam melaksanakan perannya di dalam kehidupan sosial masyarakat. Kebangsaan sendiri juga merupakan identitas bangsa dimana untuk mewujudkan bangsa yang berideologi harus memiliki pandangan dan tingkah laku yang selalu mengupayakan persatuan, kesatuan, perdamaian dan keadilan tanpa membeda-bedakan suku, golongan dan agama. Oleh karena itu, pentingnya wawasan kebangsaan yang harus dimiliki setiap warga negara, tidak terkecuali kyai dalam memainkan perannya baik di masyarakat, maupun lingkungan sosial politik. Mengkaji tentang Peran Politik Kebangsaan KH. Ahmad Haris Shodaqoh meliputi pandangan KH. Ahmad Haris Shodaqoh tentang relasi agama dan negara serta tentang peran KH. Ahmad Haris Shodaqoh dalam politik kebangsaan.
Untuk menjawab dua pertanyaan penelitian diatas, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan menggunakan pendekatan studi tokoh. Adapun yang menjadi obejek dalam penelitian ini adalah KH. Ahmad Haris Shodaqoh, pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon yang dan pernah menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang pada Tahun 1993-2000. Untuk menganalisis penelitian ini menggunakan konsep relasi agama dengan negara yang dikaitkan dengan pandangan KH. Ahmad Haris Shodaqoh mengenai politik kebangsaan. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa KH. Ahmad Haris Shodaqoh selama menjadi anggota parlemen pada tahun 1993-2000 sebagai Ketua Komisi E, beliau memberikan masukan kepada pemerintah terkait pemberian pelayanan kepada masyarakat di masa krisis ekonomi tahun 1997-1998. Selama beliau sebagai legislator beliau menduduki Ketua Komisi E (Bidang Kesejahteraan Rakyat) banyak program yang dilakukan pemerintah atau legislator yakni salah satunya program pemberantasan kemiskinan. Peran lain dari beliau sebagai pemuka agama beliau sebagai penasehat, tauladan atau tokoh panutan yakni selalu menanamkan wawasan kebangsaan untuk mengajak santri ketika sudah berada di masyarakat harus bisa menghormati dan toleransi dengan berpedoman pada pancasila untuk tujuan yang lebih baik. Sebagai warga negara beliau juga memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat dan ikut menegakkan kerukunan di tengah masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Peran Kebangsaan; Politik; Kewarganegaraan; KH. Ahmad Haris Shodaqoh
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.6 Islamic history > 297.61 Islamic leaders
300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 323 Civil and political rights
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Rahmat Darmawan Nitimartono
Date Deposited: 29 Jul 2023 07:26
Last Modified: 29 Jul 2023 07:26
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20197

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics