Radio Top FM Rimbo Bujang 95.3 MHz sebagai media pelestarian musik

Istiqomah, Dinda Eka (2023) Radio Top FM Rimbo Bujang 95.3 MHz sebagai media pelestarian musik. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1801026024] Text (Skripsi_1801026024)
Skripsi_1801026024_DINDA_EKA_ISTIQOMAH.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran radio lokal difungsikan sebagai media pelestarian seni musik daerah Jawa-Jambi, dengan studi kasus pada radio Top Fm Rimbo Bujang 95.3 Mhz. Di era modern saat ini, teknologi semakin canggih dan membuat informasi semakin mudah diakses. Namun, perkembangan teknologi juga semakin membuat masyarakat melupakan budaya lokal daerahnya. Eksistensi musik daerah Jawa-Jambi sebagai wujud budaya lokal juga terancam. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan musik daerah Jawa-Jambi kepada masyarakat luas. Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan radio lokal sebagai media pelestarian seni musik di daerah Jawa-Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deksriptif. Metode dari pengumpulan data pada penelitian ini yakni menggunakan metode wawancara terhadap manajer, produser, dan penyiar radio Top Fm Rimbo Bujang 95.3 Mhz dan menggunakan metode dokumentasi untuk menggali data dokumen-dokumen resmi radio Top Fm Rimbo Bujang. Selanjutnya, teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan tiga tahapan reduksi data, penyajian data, dan kemudian menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa radio Top Fm Rimbo Bujang 95.3 Mhz memiliki peran penting dalam pelestarian seni musik daerah Jawa-Jambi. Stasiun radio tersebut memberikan ruang terhadap pendengar dengan melihat fungsi media, dengan cara membuat program-program pelestarian seni musik yang dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, pelestarian seni musik Jawa dengan programnya Terminalnya Campursari disiarkan mulai pukul 09.00-10.00 pagi pada setiap harinya. Kedua, pelestarian seni musik daerah Jambi dengan program Seranah Minang disiarkan mulai 12.00-15.00 setiap harinya dan Seputar Jambi disiarkan mulai pukul 08.00-09.00 setiap hari, program Seputar Jambi bukan hanya musik saja melainkan budaya dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Jambi. Ketiga, pelestarian seni musik daerah Jawa-Jambi programnya yakni Frestival Budaya disiarkan hanya waktu weekend pada pukul 14.00-17.00, program Frestival Budaya ini berisi tentang musik-musik Jawa dan Jambi kemudian budaya dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Jawa dan Jambi disiarkan secara bergantian. Dalam kesimpulannya radio Top Fm dapat menjadi contoh bagi radio lokal difungsikan sebagai media pelestarian seni musik daerah. Namun, upaya pelestarian seni musik daerah perlu didukung oleh masyarakat secara keseluruhan agar seni musik daerah dapat terus hidup dan berkembang. Adanya program-program tersebut membantu masyarakat lebih mengenal musik daerah dan turut mengembangkan dan melestarikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Radio; Pelestarian; Musik daerah
Subjects: 300 Social sciences > 380 Commerce, communications, transport > 384 Communications Telecommunication
700 The arts > 780 Music
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70233 - Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Depositing User: Muhamad irfan habibi
Date Deposited: 08 Aug 2023 01:53
Last Modified: 08 Aug 2023 01:53
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20329

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics