Padi adalah salah satu komoditas utama yang digunakan masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan pokok. Kebutuhan akan beras terus mengalami peningkatan setiap tahunnya seiring peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan industri yang memerlukan bahan baku beras. Salah satu cara mengatasi kebutuhan beras yang tinggi yaitu dengan pembuatan kultivar unggul ‘Bestari’. Selain itu, penyakit yang menyerang tanaman padi perlu diperhatikan salah satunya cendawan terbawa benih padi. Informasi mengenai cendawan terbawa benih padi ‘Bestari’ khususnya di tiga kelurahan yang ada di Kota Semarang yaitu Kelurahan Tambangan di Kecamatan Mijen, Kelurahan Sendangmulyo di Kecamatan Tembalang dan Kelurahan Patemon di Kecamatan Gunungpati masih sedikit, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai hal tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, yaitu dengan mengambil tiga titik lokasi dengan pertimbangan lahan pertanian yang terluas dan dilakukan ulangan sebanyak 16 kali pada masing-masing sampel. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka didapatkan empat cendawan yang berbeda, yaitu cendawan Rhizopus sp., Trichothecium sp., Penicillium sp., dan Fusarium sp. masing-masing dari jenis cendawan yang ditemukan berpotensi sebagai cendawan patogen yang merugikan. Namun, untuk hasil yang optimal perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai jenis media yang digunakan untuk isolasi cendawan terbawa benih padi Bestari tersebut.