Latar belakang: Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan menghafal al-Qur’an yaitu asupan dan status gizi. Di kalangan santri, terdapat pola makan khusus sebagai tirakat dalam melancarkan hafalan al-Qur’an, yaitu puasa Dalail yang dilakukan setiap hari selama 1-3 tahun.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara durasi puasa Dalaili, asupan energi, dan status gizi santriwati penghafal al-Qur’an.
Metode: Desain penelitian yaitu cross-sectional dengan 59 responden yang diambil menggunakan metode total sampling. Pengambilan data asupan menggunakan visual comsock dan food record selama 3x24 jam. Berat badan dan tinggi badan dilakukan secara langsung oleh enumerator terpilih untuk menghitung status gizi responden. Durasi puasa Dalail didapatkan melalui lembar kuesioner dan dihitung menurut kalender Hijriyah. Data dianalisis dengan uji korelasi Pearson.
Hasil: Tidak terdapat hubungan antara durasi puasa Dalail dengan asupan energi (p = 0,598) dan status gizi (p = 0,501), terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi (p < 0,001; r = 0,974) santriwati penghafal al-Qur’an.