Penanganan penderita gangguan mental melalui pendekatan bimbingan agama : di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Margo Laras Pati

Hanifah, Ayuk (2023) Penanganan penderita gangguan mental melalui pendekatan bimbingan agama : di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Margo Laras Pati. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1901016033_AYUK_HANIFAH] Text (Skripsi_1901016033_AYUK_HANIFAH)
Skripsi_1901016033_AYUK_HANIFAH.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (3MB)

Abstract

Bimbingan agama merupakan proses memberi dukungan terarah,dan berkesinambungan,terhadap penderita gangguan mental agar ia dapat meningkatkan kemampuan keagamaan yang mereka miliki secara baik dengan menginternalisasikan ajaran yang ada pada Al-Qur’an Hadits. Adanya pelaksanaan bimbingan agama di BRSPDM Margo Laras untuk mengingatkan daya ingat penerima manfaat, dan juga yakin bahwa segala sesuatu hanyalah milik Allah. Banyak penerima manfaat yang merasa tidak tenang, emosional tidak stabil, suka gaduh di wisma. Maka perlu adanya bimbingan agama tersebut.
Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif deskriptif yang memakai pendekatan studi kasus. Adapun bentuk pengumpulan datanya dilakukan dengan memerlukan tiga cara yaitu penelitian di lapangan, wawancara, serta dokumentasi dengan sumber data yang berasal dari pembimbing agama, pekerja sosial (peksos), dan penerima manfaat (PM).
Hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, kondisi gangguan mental penerima manfaat mengalami permasalahan yang berbeda-beda, juga penaganan yang berbeda pula. Adapun macam-macamnya (1)gangguan psychastenia(2)skizofrenia paranoid(3)tak terinci(4)gangguan hysteria(5)depresi. Semua gangguan tersebut karakteristiknya berupa phobia, obsesi, kompulsi, halusinasi, delusi, perubahan pola tidur, kurang nafsu makan, juga tidak konsentrasi. Dan penerima manfaaat disana banyak limpahan dari Liponsos Surabaya sehingga tidak diketahui oleh keluarga. Kedua, pelaksanaan bimbingan agama menganai gangguan mental di BRSPDM menggunakan dua metode, yaitu kelompok dan individu. Adapun tahapannya adalah: (1) Pendaftaran (2) Fase Pendekatan Awal yang meliputi identifikasi, motivasi, dan seleksi (3)Penerimaan (4) Assesment (5) Rencana Intervensi (6) Intervensi (7) Sosialisasi (8) Penyaluran (9) Bimbingan Lanjut (10)Terminasi. Pelaksanaan bimbingan agama meliputi beberapa unsur: (1) pembimbing agama, (2) penerima manfaat (3) materi: Pertama, keyakinan kepada Allah, bahwa segala sesuatu merupakan kehendak Allah SWT. Kedua, akhlak moral, sesama teman harus saling menghargai, tolong menolong, bergotong royong, tidak boleh berbicara kotor. Ketiga, syari’ah, tata cara wudhu, sholat, adzan, dan iqomah. Setelah mendapatkan bimbingan banyak sekali perubahan yang mereka alami, seperti kenyamanan, emosional stabil, serta yakin bahwa segala sesuatu kehendak Allah SWT. Sehingga penanganan gangguan mental dengan bimbingan agama sangatlah mampu dan bermanfaat dalam mengembalikan daya ingat mereka.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Penanganan; Penderita gangguan mental; Bimbingan agama
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah
300 Social sciences > 360 Social services; association > 363 Other social problems and services
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)
Depositing User: Muhamad irfan habibi
Date Deposited: 12 Aug 2023 07:23
Last Modified: 12 Aug 2023 07:23
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20532

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics