Buku ini memberikan gambaran bahwa penyebab kemunduran ilmu-ilmu keislaman adalah adanya tirani ilmiah. Tirani ilmiah merupakan besarnya peran penguasa dalam proses pergeseran paradigma suatu ilmu, sehingga persaingan paradigma tidak lagi berjalan secara ilmiah, tapi lebih banyak ditentukan oleh ada atau tidaknya dukungan dari penguasa. Akibatnya, munculnya paradigma terkuat dalam suatu ilmu bukan di- dasarkan pada ketangguhannya dalam mengatasi problematika umat, namun lebih disebabkan karena faktor keberuntungan karena adanya dukungan dari penguasa. Fenomena pergeseran paradigma semacam ini dinamakan pseudo paradigm-shift (pergeseran-paradigma semu). Paradigma tertentu mengalami kejayaan karena disokong oleh para penguasa, bukan karena kemampuannya dalam memberikan solusi atas problematika umat Islam. Akibat kemenangan yang tidak lazim itu, paradigma tersebut mengalami kelumpuhan dalam menghadapi problematika riil umat. Akhirnya, paradigma itu hanya hidup dalam literatur-literatur keislaman, namun sumbangannya bagi kemajuan dunia Islam menjadi sangat minim. Problem kelumpuhan ini telah menjadi salah satu penyebab kemunduran dunia Islam saat ini. Untuk itu, buku ini menawarkan upaya mewujudkan demokrasi ilmiah dan menghindarkan terjadinya tirani ilmiah. Demokrasi ilmiah akan menumbuhkan ilmu pengetahuan. Sementara tirani ilmiah telah menghasilkan pseudo paradigm-shift yang merupakan dampak dari dominannya para penguasa dalam proses paradigm shift baik dalam bentuk pemenjaraan, pembunuhan para tokoh, maupun pendirian lembaga pendidikan yang dijadikan media (corong) sosialisasi oleh penguasa.