Analisis transaksi jual beli kopi sistem takar bambu/are menurut hukum Islam : studi kasus: Desa Karang Rejo Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah

Safira, Ifa (2023) Analisis transaksi jual beli kopi sistem takar bambu/are menurut hukum Islam : studi kasus: Desa Karang Rejo Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1902036008_Ifa_Safira] Text (Skripsi_1902036008_Ifa_Safira)
1902036008_IFA SAFIRA_FULL_SKRIPSI - 6008 ifa Safira.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Jual beli merupakan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Transaksi jual beli kopi memiliki peminat yang tinggi. Oleh karena itu masyarakat didesa Karang Rejo ini memilih tumbuhan kopi sebagai komoditas utamanya. Jual beli buah kopi memiliki alat takarnya tersendiri dan alat takar ini disebut dengan bambu/are. Media ini digunakan masyarakat sebagai alat penakaran buah kopi dalam bentuk gelondong dan gabah. Namun, media takar bambu ini masih belum memiliki standar ukuran yang dapat dijadikan pedoman penakaran. Hal ini dibuktikan dengan perbedaan porsi ukuran yang dilakukan oleh para toke maupun pekebun.
Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian non-doktrinal dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris dengan menganalisis permasalahan dengan memadukan antara bahan-bahan hukum dengan data primer yang didapat dilapangan. Data dilapangan didapatkan melalui wawancara oleh pelaku jual beli kopi yaitu pekebun dan toke kopi. Dalam mengumpulkan data ini juga penulis menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Jika data yang diperlukan sudah terkumpul kemudian data dapat dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil dari penelitian didesa Karang Rejo Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah mengenai jual beli kopi ini diketahui menggunakan dua media penakaran yaitu media bambu/are dan media kaleng. Proses penakarannya boleh dilakukan sendiri dikediaman pekebun baru dijual ke pihak toke maupun langsung menakarkan hasil panen ini kekediaman toke dengan disaksikan oleh masing-masing pihak. Jual beli kopi menggunakan media takar bambu ini merupakan jual beli yang tidak sah karena dalam transaksi tersebut masih tidak memiliki standar porsi ukuran sehingga tidak jarang ditemui perbedaan dalam penggunaan alat ini, dengan perbedaan tersebut dapat memicu perselisihan. Jika kondisi dari media bambu saja masih diragukan karena tidak memiliki porsi pasti maka media kaleng akan memiliki sifat yang sama, karena media ini didapat melalui pengukuran bambu yang disatukan kedalam ember cat muatan 10 bambu. Dengan perbedaan isi muatan porsi ukuran buah kopi, alat takar bambu ini dapat menimbulkan permasalahan karena untuk harga yang diberikan oleh para toke ini sama dengan toke yang lain jadi sungguh tidak adil jika terdapat perbedaan pada porsi ukuran bambu. Sehingga jual beli seperti ini dapat menghilangkan unsur kerelaan dalam transaksinya karena menyebabkan kerugian bagi salah satu pihak dan transaksi seperti ini tergolong kedalam gharar yang terdapat dalam akad mu’awadhah maliyah.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam; jual beli; alat takar
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law > 342 Constitutional and administrative law
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 26 Aug 2023 03:51
Last Modified: 26 Aug 2023 03:51
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20778

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics