TikTok merupakan salah satu aplikasi yang menyediakan fitur berbelanja online melalui fitur yang bernama TikTok shop yang tengah berkembang. Melalui fitur tersebut pembeli dapat memilih produk melalui foto ataupun video yang diunggah penjual lewat akun miliknya. Perkembangannya yang sangat pesat berakibat pada pelanggaran pada proses promosi yang dikenal dengan praktik fake order atau rekayasa permintaan pasar.
Pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu, bagimana tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap praktik fake order untuk menaikkan penilaian toko dan Bagaimana penerapan prinsip etika bisnis Islam terhadap praktik fake order.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode normatif empiris dan merupakan jenis penelitian lapangan atau field research. Sumber data yang digunakan meliputi sumber data primer, sekunder, dan sumber hukum. Metode pengumpulan data meliputi wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis.
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, bahwa praktik fake order mengandung unsur gharar dan termasuk jual beli najasy yaitu rekayasa permintaan pasar yang hukumnya haram tetapi akad jual beli yang terjadi tetap sah karena pada transaksi yang sesungguhnya penjual melakukan sesuai dengan rukun dan syarat jual beli. Kedua, penerapan prinsip etika bisnis Islam belum diterapkan sepenuhnya dalam transaksi yang mengandung fake order.