Model pembelajaran demokratis di MI : studi kasus di MI Miftahul Akhlaqiyah, MI Darul Ulum dan MI N Kota Semarang

Imron, Ali (2022) Model pembelajaran demokratis di MI : studi kasus di MI Miftahul Akhlaqiyah, MI Darul Ulum dan MI N Kota Semarang. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1900029010_Ali_Imron] Text (Disertasi_1900029010_Ali_Imron)
Disertasi_1900029010_Ali_Imron.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan segala keunikan dan potensi yang dimiliki dalam perkembangannya banyak mendapatkan tantangan apa lagi pada era pembelajaran abad 21 ini. Penerapan pembelajaran yang demokratis bisa menjadi salah satu factor pendukung mewujudkan generasi yang kreatif, kritis, komunikatif, kolaboratif dan religious. Hidup secara demokratis seperti pengakuan dan penerimaan perbedaan, saling menghormati, menghargai adalah fitrah semua manusia tidak terkecuali peserta didik MI yang sedang belajar. Penelitian ini focus pada dua hal yaitu: 1) model pembelajaran demokratis di MI Miftahul AKhlaqiyah, MI Darul Ulum dan MI N Kota Semarang, dan 2) model pembelajaran demokratis transcendental di MI.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus multi situs Pengmpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara. Sebagai uji keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Teknik analisis data menggunakan tahap reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Temuan penelitian ini adalah: pertama, pembelajaran demokratis di MI Miftahulakhlaqiyah, MI Darul Ulum dan MI N Kota Semarang sudah menjadi model pembelajaran dengan karakteristiknya masing-masing. 1) model pembelajaran demokratis di MI Miftahul Akhlaqiyah didasarkan pada pendekatan dan strategi, metode dan media, teknik dan taktik, kurikulum dan evaluasinya yang berpusat pada anak secara kolaboratif. Menumbuhkan sikap percaya diri, berani menyampaikan pendapat, mengembangkan ketrampilan, praktik yang berkaitan dengan materi sudah menjadi pembiasaan dalam pembelajaran. Penilaian tidak hanya pada hasil tes tulis saja, penilaian juga didasarkan pada hasil pengamatan guru yaitu keaktifan peserta didik di kelas. Lingkungan yang mendukung proses pembelajaran demokratis juga dipersiapkan dengan baik, seperti pojok baca, budaya literasi sebelum pembelajaran dan pengembangan kegiatan ekstra kurikuler. 2) model pembelajaran demokratis di MI Darul Ulum dilaksanakan dengan menata lingkungan madrasah sehingga tercipta kanyamanan dalam kegiatan belajar. Pembiasaan/habituation tanpa adanya paksaan yang dilaksanakan secara demokratis mampu menjadikan peserta didik memiliki karakter dan berakhlakul karimah sebagai salah satu visinya. Pendekatan pembelajaran berpusat pada anak, siswa diberi ruang untuk berdiskusi dan praktik secara langsung dengan memanfaatkan media yang tersedia baik di dalam kelas atau di luar kelas. Di MI Darul Ulum sangat kental dengan kultur pesantren, dibuktikan dengan banyak pembiasaan kegiatan keagamaan, bahkan secara khusus menyediakan kelas tahasus untuk anak mau menghafal al-Qur’an. Model pembelajaran yang demokratis dilaksanakan dengan penuh persiapan sehingga menjadikan MI Darul Ulum mampu meraih banyak prestasi setiap tahunnya. Guru sebagai pendamping dan fasilitator tidak boleh bertindak otoriter sebisa mungkin untuk bisa bertindak secara demokratis. 3) model pembelajaran demokratis di MI N Kota Semarang diwujudkan melalui pendekatan, setrategi, metode, teknik, taktik dan didukung media, kurikulum dan evaluasinya. Guru mengajar secara egaliter, tidak membedakan-bedakan potesi yang dimiliki peserta didik. Setiap menutup pembelajaran guru melakukan refleksi pembelajaran dan menyimpulkan pembelajaran bersama-sama dengan siswa. Sebagai satu-satunya MI Negeri di Kota Semarang menjadikannya memiliki banyak keunggulan dibandingkan MI lain di Kota Semarang, terlebih pada aspek sarana dan prasarananya (fasilitas teknologi memadai). Pembelajaran dengan Cooperative Learning dilakukan dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memiliki sikap kerja sama sebagai salah satu sikap demokratis. MI N Kota Semarang menyediakan berbagai program pendukung antara lain: pagi ceria yaitu pembiasaan membaca juz amma dan materi hafalan buku keagamaan sebagai hidden curriculum sebelum pembelajaran. Progam reading morning, progam Qiroati sebagai upaya agar siswa mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.
Kedua, model pembelajaran demokratis transendental di MI adalah model pembelajaran yang memberikan peluang secara luas kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam mengontruksi pengetahuan dan pemahaman bagi sebuah proses ”pemanusiaannya” dengan dilandasi pada nilai-nilai religius dan transenden. Pembelajaran yang demokratis transenden tidak hanya bertujuan menciptakan manusia siap kerja, tetapi justru membentuk manusia matang dan berwatak yang siap belajar terus, siap menciptakan lapangan kerja (job creator) dan siap mengadakan transformasi social. Sebab pembelajaran yang demokratis adalah sebuah karya pembentukan manusia merdeka yang berkemanusiaan (humanis), berbudaya, dan bertanggung jawab sehingga wajib dikelola oleh birokrat pendidikan yang demokratis, humanis serta memiliki compassion dan passion pada peserta didiknya. Langkah atau sintaks model pembelajaran demokratis transendental di MI adalah proses yang terus dilaksanakan hingga mencapai tujuan pembelajaran, dan mengarahkan peserta didik secara aktif menemukan ide dan mendapatkan makna dari suatu konsep, sehingga peserta didik menjadi pelaku dominan dalam pembelajarannya. Adapun langkah-langkah penerapannya adalah: 1) pendahuluan; pada kegiatan ini pendidik memberikan stimulasi pada peserta didik, 2) Kegiatan inti; peserta didik melakukan Identifikasi Masalah, Mengumpulkan informasi/data, Pengolahan informasi/data, Verifikasi hasil dan Generalisasi, dan 3) penutup; pendidik dan peserta didik melakukan review dan evaluasi pembelajaran bersama-sama. Sebagai dampak dari pelaksanaan model pembelajaran demokratis transcendental di MI yaitu: menjadikan peserta didik memiliki sikap keterbukaan diri, bekerjasama, bertanggungjawab, jujur adil dan memiliki sifat optimis.

ABSTRACT:

With all of its uniqueness and potential, Madrasah Ibtidaiyah (MI) faces many challenges in its development, as does any other educational institution in twenty-first century. The application of democratic learning can be one of the enabling factors in realizing creative generation, critical, communicative, collaborative, and religious. Living in a democratic manner entails recognizing and accepting differences, mutual respect, and respect is inherent in all human beings, including MI students which are in their study. This study is divided into two parts: 1) The democratic learning model in MI Miftahul Akhlaqiyah, MI Darul Ulum, and MIN Semarang, and 2) the transcendental democratic learning model in MI.
A multi-site case study was used as the research method. Data is gathered through observation, documentation, and interviews. Researchers used triangulation of sources and techniques to test the data's validity. The data analysis method employs data reduction, data visualization, and conclusion drawing.
The study's findings are as follows: first, democratic learning in MI Miftahlakhlaqiyah, MI Darul Ulum, and MIN Semarang has evolved into a learning model with distinct characteristics. 1) At MI Miftahul Akhlaqiyah, the democratic learning model is based on approaches and strategies, methods and media, techniques and tactics, curriculum, and collaborative child-centered evaluation. Raising a confident attitude, daring to express oneself, developing skills, and engaging in material-related practices has become a habit in learning. The assessment is based not only on the results of written test, but also on the results of teacher's observations, specifically the activeness of students in class. A reading corner, a literacy culture before learning, and the development of extra-curricular activities are all examples of well-prepared environments that support a democratic learning process. 2) The democratic learning model is implemented at MI Darul Ulum by arranging the madrasa environment to create comfort in learning activities. Habituation without coercion that is carried out democratically is capable of instilling character and morals in students as one of their visions. Students are given space to discuss and practice directly using available media both inside and outside the classroom in a child-centered learning approach. MI Darul Ulum is close with pesantren culture, as evidenced by the numerous religious activities, including tahasus classes for students who want to memorize the Qur'an. The democratic learning model is implemented with meticulous planning, allowing MI Darul Ulum to achieve numerous accomplishments each year. In order to be democratic, teachers as assistants and facilitators should not be as authoritarian as possible. 3) At MIN Semarang, the democratic learning model is realized through approaches, strategies, methods, techniques, and tactics, and is supported by media, curriculum, and evaluations. Teachers teach in an egalitarian manner, not discriminating against students' potential. Every time the teacher concludes a lesson, they reflect on the lesson and concludes it with the students. It has many advantages over other MI in Semarang because it is the only State MI in Semarang, particularly in terms of facilities and infrastructure (adequate technological facilities). Learning with Cooperative Learning aims to develop and foster a cooperative attitude as one of the democratic attitudes. MIN Semarang offers a variety of support programs, such as cheerful mornings, which include the practice of reading juz amma and memorizing religious books as a hidden curriculum before learning. Reading morning program, Qiroati program as an effort to ensure that students can properly and correctly read the Qur'an.
Second, the MI transcendental democratic learning model is a learning model that provides students with numerous opportunities to actively participate in the construction of knowledge and understanding for a "humanizing" process based on religious and transcendent values. Transcendent democratic learning not only produce workers, but also mature and characterful individuals who are eager to learn continuously, eager to create jobs (job creators), and eager to carry out social transformation. Because democratic learning is the work of forming free human beings who are humane (humanist), cultured, and responsible, educational bureaucrats who are democratic, humanist, and have compassion and passion for their students. The step or syntax of the MI transcendental democratic learning model is a process that continues until it reaches the learning objectives and directs students to actively find ideas and meaning from a concept, so that students become dominant actors in their learning. The implementation steps are as follows: 1) introduction; in this activity, educators stimulate students; 2) core activities; students identify problems, collect information/data, process information/data, verify results, and generalize; and 3) cover; educators and students conduct a review and evaluation of learning together. As a result of the implementation of the transcendental democratic learning model at MI, students now have an attitude of self-disclosure, cooperation, responsibility, fairness, and optimism.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Model Pembelajaran; Pembelajaran Demokratis; Madrasah Ibtidaiyah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education
300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.3 Metode, kegiatan belajar mengajar; metode pembelajaran
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 28 Aug 2023 06:09
Last Modified: 28 Aug 2023 06:09
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/20825

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics