Roikhotul Mufidah 1801016154, Layanan Konseling Anak Sebagai Upaya Menangani Dampak Psikososial Anak Korban Kekerasan di Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kendal
Dampak Psikososial merupakan kondisi yang terjadi pada diri seseorang yang mencakup aspek psikis dan sosial, yang terjadi setelah adanya beban atau tekanan. Hal ini dikarenakan rasa cemas yang berlebihan pada korban kekerasan anak dan penarikan diri dari lingkungan di Kabupaten Kendal. Sebagai bagian dari upaya penanganan kekerasan anak di Kendal, LPA memberikan bantuan berupa perlindungan dan pengawasan tentang bahaya pada kekerasan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya penanganan dampak psikososial anak korban kekerasan melalui Konseling Anak di LPA Kendal.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan studi kasus. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah Ketua LPA Kendal, sekretaris, konselor, dan korban. Untuk sumber data sekunder penulis merujuk pada sumber yang relevan. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian yaitu upaya menangani dampak psikososial anak korban kekerasan melalui layanan konseling anak di LPA Kendal. Dilihat dari tahapan layanan konseling anak yaitu: 1) Penilaian awal yang merupakan rujukan informasi dari orang tua. 2) Melakukan pengumpulan informasi anak dan masalah yang dimilikinya. 3) Sesi seluruh keluarga apabila yang dilakukan terintegrasi dengan terapi keluarga. 4) Perjanjian terkait proses konseling yang akan dilaksanakan. 5) berikan pemahaman bahwa dia bisa berubah atau dia bisa mengendalikan dirinya sendiri atas permasalahan yang ada. 6) Konselor membantu anak berpikir dan berperilaku berbeda karena anak belajar untuk beradaptasi. Maka tahapan pelayanan konseling anak di LPA Kendal dapat mengurangi dampak psikososial bahaya tindakan kekerasan anak. Serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat berupa perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik. Seperti dari trauma melihat kejadian masa lalu menjadi berani mengambil tindakan untuk memulai penyesuaian adaptasi yang baru terhadap lingkungan. Dan dari yang tidak mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan konseling anak menjadi tahu bagaimana pelaksanaan layanan konseling anak.