Praktik politik uang dan pengaruhnya pada perilaku pemilih di Pilkada Kabupaten purbalingga 2020: studi di Kelurahan Bancar

Selasih, Ending (2021) Praktik politik uang dan pengaruhnya pada perilaku pemilih di Pilkada Kabupaten purbalingga 2020: studi di Kelurahan Bancar. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1706016036_Ending_Selasih] Text (Skripsi_1706016036_Ending_Selasih)
1706016036_Ending Selasih_Lengkap Tugas Akhir - Ending Selasih.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

Perubahan sistem pilkada yang dipilih oleh DPRD di Indonesia pasca reformasi menjadi pilkada langsung yang dipilih oleh rakyat adalah untuk meminimalisir terjadinya praktik politik uang. Namun fakta menujukkan bahwa politik uang dapat terjadi bahkan dalam pilkada secara langsung. Tidak bisa dipungkiri bahwa pilkada serentak 2020 juga terdapat praktik-praktik politik uang. Bawaslu Jateng menemukan dugaan adanya praktik politik uang selama pilkada serentak berlangsung di empat kabupaten. Diantaranya adalah Kabupaten Pekalongan, Purworejo, Pemalang, dan Purbalingga. Kabupaten Purbalingga memiliki jumlah kasus dugaan praktik politik uang terbanyak diantara ketiga kabupaten lain, yaitu 14 kasus. Fenomena ini menjadi menarik untuk diteliti, yaitu untuk mengetahui apa saja bentuk praktik politik uang, faktor penyebab, dan bagaimana pengaruh politik uang terhadap perilaku pemilih di Kabupaten Purbalingga khususnya di Kelurahan Bancar pada pilkada 2020.
Dengan menggunakan teori patronase politik dan perilaku pemilih yang dibantu dengan metode penelitian kuantitatif korelasional, hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, bentuk praktik politik uang yang terjadi di Kelurahan Bancar berupa uang, barang, dan jasa/fasilitas. Dalam bentuk uang dikategorikan dalam bentuk vote buying, kemudian dalam bentuk barang dikategorikan menjadi individual gifts dan club goods, dan dalam bentuk jasa/fasilitas dikategorikan dalam bentuk services & activities dan pork barrel projects. Kedua, Faktor yang melatarbelakangi terjadinya politik uang adalah faktor ekonomi, faktor pengetahuan politik, dan faktor kebiasaan/kebudayaan. Faktor yang paling berpengaruh adalah faktor ekonomi. Ketiga, pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh antara politik uang terhadap perilaku pemilih. Dimana 88% variabel perilaku pemilih dipengaruhi oleh variabel politik uang, sisanya (100% - 88% = 12%) dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis perilaku pemilih dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis, dan pendekatan pilihan rasional. Untuk pendekatan sosiologis menunjukkan bahwa agama dan usia cukup berpengaruh dalam menentukan pilihan pemilih, sedangkan jenis kelamin hanya sedikit berpengaruh dalam menentukan pilihan pemilih. Kemudian untuk pendekatan psikologis, cukup berpengaruh dalam menentukan pilihan pemilih, sedangkan orientasi kandidat hanya sedikit berpengaruh dalam menentukan pilihan pemilih. Selanjutnya untuk pendekatan pilihan rasional, pemberian ongkos pengganti memiliki pengaruh yang kecil terhadap pilihan pemilih, justru rekam jejak dan visi & misi lah yang memberikan pengaruh terhadap pilihan pemilih di Kelurahan Bancar pada pilkada 2020.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Politik uang; patronase politik; perilaku pemilih; pilkada
Subjects: 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 324 The political process
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 67201 - Ilmu Politik
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 11 Sep 2023 02:43
Last Modified: 11 Sep 2023 02:43
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/21009

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics