Kecamatan Semarang Utara merupakan wilayah yang letaknya berada di utara Kota Semarang. wilayah tersebut cenderung lebih panas akibat dari aktivitas publik begitu masif, untuk itu perlu adanya giat penghijauan salah satunya ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau kebijakan dari pemerintah Kota Semarang yang memiliki ragam manfaat untuk warga, seperti tempat penghilang capek, tempat bersantai dan aktivitas olahraga karena menghasilkan oksigen bersih. Pada kajian penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang akan menghasilkan sebuah data bersifat analisis deskriptif. Tujuan dari penelitian ialah melihat implementasi kebijakan ruang terbuka hijau di Kecamatan Semarang Utara sebagai wujud Green City (Kota Hijau). Kebijakan dalam ruang terbuka hijau berdasarkan Peraturan Daerah No 7 tahun 2010 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau. Untuk melihat hal tersebut maka peneliti implementasi kebijakan ruang terbuka hijau menggunakan Teori Mirelle S. Grindle dengan menggunakan 2 variabel; Konten dan Konteks Implementasi. Hasil yang diperoleh konten implementasi kebijakan ruang terbuka hijau untuk kepentingan lingkungan yang bisa dimanfaatkan tanpa batas, manfaat yang di peroleh masyarakat untuk membangun RTH sesuai kebutuhan, memelihara dan pengamanan, Derajat Perubahan penyediaan RTH 30% Kecamatan Semarang Utara saat ini sedang berjalan, Letak pengambilan keputusan langsung dari Kepala RTH, Pelaksana Program dari Walikota langsung, Sumber Daya dari intansi pemerintah, Kontek implementasi kekuasaan berada di tangan Walikota dengan strategi menarik simpati warga untuk berkunjung, memiliki karakter yang demokratis karena melibatkan masyarakat, masyarakat turut serta dalam menata ruang terbuka hijau.