Mobile banking adalah teknologi yang dapat melakukan transaksi tanpa tunai (cashlass) yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi keuangan dengan cepat dan mudah, tanpa harus mengunjungi cabang bank fisik. Penggunaan layanan mobile banking memiliki banyak manfaat dan kemudahan bagi pihak bank maupun bagi nasabah. Dalam pra riset yang dilakukan peneliti terhadap 30 responden di Desa Mandalan, ditemukan bahwa sebanyak 80% atau 24 orang dari mereka belum menggunakan layanan mobile banking, meskipun mobile banking menawarkan berbagai manfaat dan kemudahan, sedangkan sisanya sebesar 20% sudah menggunakan layanan mobile banking.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi manfaat dan persepsi kemudahan terhadap minat dalam menggunakan layanan mobile banking. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada masyarakat Desa Mandalan Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan. Sampel yang diambil sebanyak 88 responden dengan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan alat bantu IBM SPSS Versi 25. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda untuk menguji hubungan antara variabel independen yaitu persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dengan variabel dependen yaitu minat dalam menggunakan layanan mobile banking.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi manfaat memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat dalam menggunakan layanan mobile banking, yang artinya semakin tinggi persepsi masyarakat terhadap manfaat layanan mobile banking, semakin besar minat masyarakat dalam menggunakan layanan mobile banking. Selain itu, persepsi kemudahan juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat dalam menggunakan layanan mobile banking. Masyarakat yang merasa bahwa layanan mobile banking mudah digunakan cenderung memiliki minat yang lebih tinggi untuk menggunakan layanan mobile banking.