Bank Umum Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan operasionalnya dengan berlandaskan prinsip syariah. Maraknya kasus Fraud yang terjadi di Bank Umum Syariah menjadi salah satu bukti bahwa Bank Umum Syariah walaupun sudah menggunakan sistem operasional bank syariah tetap saja tidak dapat terlepas dari kasus kecurangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh Islamic Corporate Governance (ICG) dan Sharia Compliance terhadap Bank Umum Syariah di Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Islamic Corporate Governance (ICG) dan variabel Sharia Compliance yang di proksikan menjadi tiga proksi yaitu variabel Islamic Income Ratio (IsIR), Profit Sharing Ratio (PSR), dan Islamic Invesment Ratio (IIR). Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fraud pada Bank Umum Syariah.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis data sekunder. Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode regresi data panel. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selama periode 2018 sampai dengan 2022. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Total sampel yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebanyak 8 Bank Umum Syariah dengan periode 5 tahun. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Islamic Income Ratio (IsIR) berpengaruh signifikan terhadap terjadinya Fraud pada bank syariah sedangkan Islamic Corporate Governance (ICG), Profit Sharing Ratio (PSR) dan Islamic Invesment Ratio (IIR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Fraud pada bank syariah.