Selama tiga tahun terakhir penangkapan terorisme meningkat. Kejadian tersebut menjadi gambaran penyebaran radikalisme yang terus menyebar meskipun dunia sedang dilanda pandemi. Penyebaran ideologi radikal harus diimbangi dengan penebaran pesan-pesan deradikalisasi, sehingga bisa melunturkan paham-paham radikalisme yang sudah dianut oleh para terorisme.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui isi pesan deradikalisasi yang ada di podcast “Kafe Toleransi”. Penelitian ini menggunakan metode kualititatif, pendekatan deskriptif dengan analisis isi (content analysis). Metode kualitatif cocok digunakan untuk meneliti data-data yang bersumber dari kalimat-kalimat yang disampaikan komunikator yang dipilih, yakni di episode “Bagaimana Ulama Menyuarakan Paham Moderasi Beragama”, “Ada Apa dengan BNPT dan HMI?”, “Merawat Nilai Toleransi dan Kebhinekaan Melalui Festival Banyuwangi- H Sugirah Wabup Banyuwangi” dan episode “Bicara Budaya, Tradisi dan Agama bersama Gus Ulil”.
Hasil penelitian ini pesan deradikalisasi podcast “Kafe Toleransi” BNPT TV di era pandemi berisikan pesan keagamaan mengemas pelurusan makna jihad, pemahaman perbedaan mazhab dan juga tentang Islam rahmatan lil’alamin, pesan kebangsaan sebagai salah satu cara untuk menyelesaikan kesalahpahaman terhadap cara pandang kehidupan keberagaman dalam bernegara mengenai Islam yang harus diteggakkan. Kemudian pesan damai deradikalisasi bisa diwujudkan melalui pendekatan psikologis untuk menyampaikan pesan damai lebih ‘halus’. Dalam hal ini, komunikasi dan empati menjadi inti untuk menggandeng para kelompok radikal meninggalkan kelompoknya.