Penelitian ini tentang analisis literasi keuangan syariah bagi investor saham syariah pada Galeri Investasi BEI UIN Walisongo dilakukan untuk mengetahui bagaimana literasi keuangan syariah berkembang di masyarakat terutama di kalangan mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang melakukan investasi saham syariah. Walaupun literasi keuangan syariah di Indonesia meningkat, akan tetapi oleh penelitian dari OJK menunjukkan bahwa angka literasi keuangan syariah di Indonesia masih tergolong rendah yaitu 9,14 %. Hal itu belum sesuai jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang merupakan mayoritas muslim, di mana itu memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan literasi keuangan syariah. Dengan literasi keuangan syariah, diharapkan masyarakat atau investor tidak tertipu dengan adanya produk keuangan atau investasi bodong yang memanfaatkan label syariah di dalamnya. Maka dari itu, penelitian ini perlu dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat agar mampu membuat keputusan keuangan dengan lebih baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Otoritas Jasa Keuangan menyatakan bahwa literasi keuangan meliputi tiga dimensi, yaitu pengetahuan (knowladge), keterampilan (skill), dan keyakinan (confidance). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan diolah dengan analisis deskriptif melalui metode wawancara yang dilakukan kepada investor saham syariah di Galeri Investasi BEI UIN Walisongo. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, mendapatkan kesimpulan bahwa pengetahuan literasi keuangan, keterampilan, dan keyakinan pada keuangan syariah para investor saham syariah di Galeri Investasi BEI UIN Walisongo tergolong suffient literate. Untuk itu, perlu adanya kerja sama seluruh pihak untuk meningkatkan literasi keuangan syariah dari suffient literate ke well literate.